Ada Nakes Dipukuli Keluarga Pasien Covid-19, Wagub Jabar Bereaksi: Masyarakat Jangan Arogan
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum angkat bicara soal peristiwa keluarga pasien Covid-19 di Puskesmas Pameungpeuk, Kabupaten Garut memukul tenaga medis.
Uu Ruzhanul Ulum yang menyayangkan sikap warga tersebut siap memediasi kedua pihak untuk bermusyawarah.
"Peristiwa pemukulan kepada tenaga kesehatan, kepada mereka yang sedang dinas ini, menurut kami tidak baik, apapun alasannya," kata Uu saat dihubungi, Kamis (24/6/2021).
Ia berharap terbangun komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien, keluarganya, dan masyarakat, supaya mereka mengerti dan memahami apa yang jadi kebijakan pihak rumah sakit ataupun puskesmas dalam merawat pasien.
Baca juga: Viral Foto Pasien Covid-19 di RS Bandung Berjejer di Lobi, 50 Pasien Hampir Datang Bersamaan
"Kemudian juga jangan ada arogansi di antara mereka, baik dari pihak tenaga kesehatan, dalam bicara dan dalam bertindak, jangan sok punya tanggung jawab, sok punya kewenangan. Sebaliknya, pihak masyarakat jangan arogan. Insan kesehatan ini kan sudah capek, sudah setahun lebih mengayomi masyarakat di tengah pandemi," katanya.
Masyarakat, katanya, harus mengerti bahwa tenaga kesehatan adalah manusia yang punya perasaan, punya pemikiran, dan siapa tahu sedang mengalami masalah.
Namun, tenaga kesehatan pasti selalu mengutamakan keselamatan pasien di atas segalanya, termasuk masalah pribadi.
"Oleh karena itu, kami minta saling memahami di antara mereka dan terbangun komunikasi yang sangat baik. Kami menyesalkan, di balik siapa yang salah dan apa masalahnya, ini tidak pas. Saya tidak menyalahkan siapapun karena saya tidak tahu penyebabnya apa, harapan kami tidak terulang," ujarnya.
"Insan kesehatan malah kena gendir dari masyarakat, apalagi sedang bertugas. Sebenarnya bisa saja diajukan ke meja hijau, tapi kami berharap tidak sampai ke situ, sudah saja lebih baik ada permohonan maaf, ada mediasi, saya pun siap mediasi mereka supaya tidak berlanjut sampai ke hal-hal yang menyangkut kepada tindakan pidana dan lainnya," katanya.
Baca juga: Cerita Dokter di Pedalaman Papua: Mendaki Bukit Terjal hingga Naik Perahu Susun Selama 12 Jam
Masyarakat, katanya, harus lebih prihatin dengan kondisi tenaga kesehatan ini.
Sebab, mereka harus berperang di garda terdepan melawan Covid-19, mengorbanan semua kepentingan pribadinya, termasuk nyawanya, demi menyelamatkan nyawa manusia.
"Apalagi sekarang nakes banyak yang kena Covid-19 juga. Sekarang banyak relawan yang hanya mendapat honor alakadarnya dari pemerintah, tetapi dia mau bekerja sampai tahunan, justru nakes ini adalah pahlawan kesehatan bagi masyarakat. Coba kalau tidak ada yang menangani ini, siapa lagi yang rela berkorban," katanya.
Sebelumnya, tenaga kesehatan dipukuldi Kabupaten Garut oleh salah satu keluarga pasien.
Kejadian tenaga kesehatan dipukul tersebut berawal dari orang tua pelaku yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Karena isolasi mandiri tidak memadai di desa maka pasien dibawa ke UGD Puskesmas Pameungpeuk.
Ketika sampai di Puskesmas Pameungpeuk, pasien dan pelaku diminta untuk menunggu di luar puskesmas.