kesehatan
Covid-19 “Delta” Menghantui Papua, Gubernur Minta Masyarakat Taat Prokes
Gubernur Papua, Lukas Enembe meminta kepada seluruh lapisan masyarakat taat akan protokol kesehatan yang berlaku
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Ri
Laporan Wartawan Tribun Papua. com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Guna mencegah peningkatan penyebaran Covid-19 di Papua, Gubernur Papua Lukas Enembe meminta peran serta masyarakat.
Hal itu diungkapkannya melalui juru bicara M.Rivai Darus, Jumat (25/6/2021) siang, di Kota Jayapura.
Baca juga: 6 Kabupaten di Papua Tak Lakukan Vaksinasi Covid-19 Sejak Pertengahan Juni 2021
Gubernur meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk taat pada protokol kesehatan, mengingat saat ini banyak yang positif terpapar Covid-19.
“Kalau taat menjalankan prokes, semuanya bisa ditekan termasuk angka penyebaran,” ucapnya.
Baca juga: Gejala Virus Corona Varian Delta Beda dengan Covid-19, Virusnya Lebih Ganas dan Mudah Menyebar
Ia meminta agar masyarakat waspada, mengingat saat ini Covid-19 memiliki varian baru cukup berbahaya.
“Tingkat penyebarannya sangat cepat dari sebelumnya, maka dari itu mari mendisiplinkan diri dan senantiasa saling mengingatkan prokes,” imbunya.
Diketahui varian Delta Covid-19 disebut menghasilkan gejala yang berbeda dari varian yang sebelumnya, termasuk varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris.
Baca juga: Covid-19 Meningkat, Pemkot Jayapura Akan Kembali Buka LPMP Kotaraja
Baca juga: Serius Tangani Covid-19, Papua Kembali Terapkan PPKM Mikro
Dilansir Mirror, Studi Gejala Covid ZOE baru-baru ini mengonfirmasi, gejala varian Delta yang dominan saat ini lebih mirip flu, yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek dan demam.
Varian yang pertama kali diidentifikasi di India ini, juga cenderung menginfeksi orang yang lebih muda yang belum divaksin.
Baca juga: Korupsi Dana Covid-19, Seorang Bupati di Papua Diperiksa Polisi
Varian Delta 60% lebih mudah menular daripada strain dominan sebelumnya, termasuk varian Kent (Alpha).
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, varian Delta telah terdeteksi di lebih dari 80 negara