ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Cerita Korban Selamat dari Serangan KKB di Yahukimo, Teroris Tiba-tiba Muncul di Tengah Jalan

Para pekerja di Kampung Bingky, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua, menjadi korban teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pada Kamis

(Istimewa)
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua - Para pekerja di Kampung Bingky, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua, menjadi korban teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pada Kamis 

TRIBUN-PAPUA.COM - Para pekerja di Kampung Bingky, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua, menjadi korban teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pada Kamis (18/6/2021).

Dikabarkan sebelumnya, KKB pimpinan Tendius Gwijangge alias Tendinus Murib melakukan teror dan menembak empat tukang bangunan dan membuat Obaja Nang hingga tewas.

Juga melukai kepala suku setempat, hingga korban mengalami luka tembak di bagian kaki.

Baca juga: Fakta KKB Berondong Tembakan di Yahukimo, Para Pekerja Kabur Ketakutan hingga Numpang di Rumah Warga

Dikutip Tribun-Papua.com dari Kompas Tv, Senin (28/6/2021), seorang pekerja yang selamat bernama Hermanto, mengungkapkan detik-detik KKB melakukan penyerangan.

Ia mengatakan peristiwa terjadi pada pukul 2 siang, saat mereka sedang mengerjakan bangunan milik warga setempat.

Sebanyak 30 anggota KKB muncul dari jalanan dan langsung menembaki para pekerja bangunan.

Para pekerja pun berhamburan untuk menyelamatkan diri.

Sedangkan korban tewas juga sempat berlari namun terkena peluru senjata laras panjang yang dilepas oleh KKB.

"Kami lari ke hutan. Dia (para korban tewas) lari juga, tapi ketembak," ujar Hermanto sambil menahan tangis.

Setelah mengamankan diri dari KKB, TNI-Polri melakukan bantuan setelah satu hari pasca-penembakan.

"Sekitar satu hari lebih, mulai hari Kamis," paparnya.

Baca juga: Cerita 50 Pekerja yang Kabur 2 Hari dari KKB di Yahukimo: Kami Lari Terus dan Ambil Anak-anak

Guna mengahindari serangan lain, ratusan warga Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua memilih mengungsi dari ke perbatasan Asmat.

"Sampai saat ini masyarakat merasa ketakutan dan melakukan pengungsian," ujar Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana.

TNI-Polri pun membantu para warga untuk berpindah ke tempat yang lebih aman.

"Mereka pun dievakuasi ke Mabul, Mabul merupakan perbatasan Yahukimo dengan Asmat," pungkasnya.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved