KKB Papua
KKB Tandius Gwijangge Gunakan Senjata Rampasan untuk Bunuh Warga di Yahukimo
Aparat TNI mengungkapkan KKB melakukan aksi teror di Kampung Bingki, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021), menggunkan senjata rampasan.
TRIBUN-PAPUA.COM - Aparat TNI mengungkapkan, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan aksi teror di Kampung Bingki, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021), menggunkan senjata rampasan.
Sebelumnya, dalam aksi teror KKB tersebut, sebanyak empat warga dikabarkan meninggal dunia dan 1 orang mengalami luka tembak.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan para teroris menggunakan senjata milik TNI yang dirampas beberapa waktu lalu.
Baca juga: Catatan Kriminal KKB Diungkap Kapolda Papua, Terjadi 33 Kasus Sepanjang Pertengahan 2021
Baca juga: Fakta KKB Berondong Tembakan di Yahukimo, Para Pekerja Kabur Ketakutan hingga Numpang di Rumah Warga
"Aksi pembunuhan terhadap pekerja tambang dan pekerja proyek jembatan PT. Seremoni di Kabupaten Yahukimo yang menyebabkan 4 orang MD (meninggal dunia) dan 1 orang luka tembak, diduga pelakunya adalah Kelompok Tandius Gwijangge alias Tandius Murib dimana senjata yang digunakan yaitu senjata milik anggota yang dirampas oleh mereka saat anggota Satgas melakukan pengamanan proyek di Bandara Nop Goliat Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo," kata Suriastawa dalam keterangan tertulis, Rabu (30/6/2021).
Bermula dari kelompok teroris OPM itu menyerang Satgas yang sedang melaksanakan pengamanan proyek tanggul di Bandara Nop Goliat Dekai, Yahukimo pada 18 Mei 2021.
Penyerangan itu mengakibatkan dua satgas itu gugur dan 2 pucuk senjata hilang dibawa kelompok itu.
Suriastwa menegaskan aksi ini dapat membuka mata semua pihak.
Bahwa benar kelompok teroris ini merupakan musuh bersama dan harus dilawan bersama agar tidak ada lagi korban.
"Mereka ini kan teroris, yang tidak ingin Papua dibangun menjadi maju dan sejahtera serta menjadikan masyarakat sipil sebagai korban aksi-aksi terornya," tegas Suriastawa.
Baca juga: Cerita 50 Pekerja yang Kabur 2 Hari dari KKB di Yahukimo: Kami Lari Terus dan Ambil Anak-anak
Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi mengecam aksi teror tersebut.
Ia berharap aparat keamanan segera menangkap para pelaku dan aktor intelektualnya.
"Datanya (daftar kelompok teroris) kan, katanya sudah ada semua. Termasuk aliran-aliran dana ke Teroris ini. Jadi jangan sungkan-sungkan, kejar dan tangkap pelakunya dan aktor intelektual di belakangnya," kata Bobby.
Menurut Bobby, aparat keamanan juga perlu mengevaluasi operasi keamanan di Yahukimo.
Sebab gerakan teroris di kawasan itu dinilai cukup intens.
Bobby juga menyinggung soal dana otonomi khusus (otsus) yang saat ini tengah digodok.