ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Epidemiolog Sebut Akhir Juli Indonesia Masuk Masa Kritis Covid-19: Kita Sudah Jadi Episentrum Dunia

Indonesia menghadapi critical time mulai akhir Juli sampai setidaknya minggu kedua Agustus 2021, dalam menghadapi kasus Covid-19.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kesibukan petugas pemakaman mengurus pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bambu Apus, Jakarta, Sabtu (30/1/2021). Untuk menekan angka kematian akibat Covid-19, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan masukan kepada pemerintah yaitu seperti menjalankan strategi seperti memperbanyak 3T testing, tracing, dan treatment serta menyediakan fasilitas bagi yang sakit mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga klinik. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Indonesia menghadapi critical time mulai akhir Juli sampai setidaknya minggu kedua Agustus 2021, dalam menghadapi kasus Covid-19.

Hal ini diungkapkan Epidemiolog sekaligus Peneliti Pandemi dari Griffith University Australia Dr. Dicky Budiman.

Menurut Dicky, Indoendia saat ini diperlukan mitigasi yang tepat.

Hal itu disampaikan Dicky saat dialog bertajuk "Pantaskah Vaksin Diperjualbelikan?" yang disiarkan kanal YouTube Holipis Channel, Kamis (15/7/2021).

"Saat ini kita sudah menjadi episentrum dunia, kalau testing tresing kita ini, episentrum Asia sudah jelas," kata Dicky.

Baca juga: Sejumlah Warga Kota Keluhkan Lambannya Pelayanan Vaksin Covid-19

Dicky memberikan gambaran optimisme jika Indonesia bisa keluar dari situasi krisis kasus Covid-19, saat ini.

Yakni, menyiapkan sejumlah langkah strategi mulai dari PPKM yang kuat, testing yang masiv dengan cakupan 500 ribu.

Maka, ia menyebut pada bulan September 2021 ini kasus akan terlihat melandai.

"Ada satu hal yang memberi gambaran optimisme bahwa ini akan berakhir pada paling lambat pada September melandai," ucapnya.

Selain itu, Dicky mengatakan bahwa vaksin sangat penting. Meski, vaksin Sinovac dinilai kurang efikasi terhadap varian Delta.

Namun, tetap berguna dalam mengantisipasi hal terburuk.

"Karena bagaimana kalau mau dikasih booster, namanya bukan booster kalau belum pernah di vaksin. Itu tetap efektif," jelasnya.

(Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda)

Berita terkait lainnya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved