Papua Terkini
Warga Kota Jayapura Berharap Tidak Lagi Ada Perokok di Angkutan Umum
Pasalnya, banyak penumpang mengalami gangguan pernafasan, akibat sering menghirup asap rokok.
Penulis: Zaneta Chrestella Mirino | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tirza Bonyadone
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Minimnya kesadaran para perokok aktif yang sering menggunakan angkutan umum (angkot) sebagai media transportasi bersama, membuat sejumlah warga Kota Jayapura mengeluh.
Pasalnya, banyak penumpang mengalami gangguan pernafasan, akibat sering menghirup asap rokok.
Feby Wenda (21), perempuan asal Lani Jaya ini mengaku sering menggunakan angkot dan merasa terganggu dengan hal tersebut.
"Jujur saya terganggu sekali ya, karena asap rokok yang tebal dan terbawa angin mengenai saya," akunya kepada Tribun-Papua.com, Selasa (27/7/2021).
Ia juga mengatakan, abu dari puntung rokok sering mengenai mata.
Baca juga: Akhirnya, Pemain Bintang Tanah Papua Boaz Solossa Latihan Perdana Bersama Borneo FC Samarinda
Baca juga: 4 Berita Populer: Tiga Kabupaten di Papua Berlakukan PPKM Level 4 hingga Cuaca Sepekan di Papua
"Itu lagi kakak, apalagi bekas abu yang terbang itu sering kena wajah. Itu untung sudah padam apinya, coba kalau belum dan kena mata. Sangat berbahaya," ungkap wanita yang saat ini mahasiswa aktif.
Feby berharap para perokok aktif dapat mengetahui batasan-batasan selama menggunakan moda transportasi umum.
"Harapanya ya stop merokok di kawasan umum, merugikan banyak orang dan ini fasilitas umum. Kita berhak komplain, karena digunakan bersama, bukan pribadi," tegasnya di sela-sela berbelanja.
Sama halnya pengakuan Anastasya Mansumbauw (21), Mahasiswi Universitas Cenderawasih, bagian Administrasi Publik, mengatakan seharusnya hal ini diperhatikan lagi.
"Kesadaran tinggi kepada sesama itu penting, jangan hanya menikmati namun merugikan orang lain terkait kesehatan tubuh," tegas wanita asal Bintuni.
Harapannya, selain ada kebijakan pemerintah, masyarakat khususnya perokok aktif paham edukasi bahaya merokok.
"Bukannya ada kebijakan ya, mungkin hanya belum tersampaikan atau masyarakat yang abai akan hal tersebut," katanya.
"Tidak hanya penumpang, tapi sopirnya juga harus memperhatikan hal ini," harapnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/27072021-perokok.jpg)