Pembakaran Polsek Nimboran
Pascapembakaran Polsek, Situasi Nimboran Kondusif, Aparat Gabungan Tetap Siaga
Kasus bermula dari aksi palak, ketika hendak dibubarkan, korban yang juga pelaku melakukan penyerangan menggunakan sebuah besi
Penulis: Ri | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Ridwan Abubakar
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pascapenyerang dan pembakaran Mapolsek Nimboran Kabupaten Jayapura Provinsi Papua, situasinya hingga Senin (2/8/2021) malam berangsur kondusif.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, aparat gabungan masih melakukan pengamanan di kawasan Polsek Nimboran guna mengantisipasi aksi susulan yang dilakukan warga.
"Anggota masih berjaga di lokasi kejadian," ucapnya dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, Senin (2/8/2021) malam.
• Kapolda Papua: Pembakaran Polsek Nimboran Berawal dari Orang Mabuk
Kata Kamal kasus penyerangan dan pembakaran itu dipicu oleh salah seorang warga terkena tembak oknum aparat yang bertugas di Polsek Nimboran.
"Kasus bermula dari aksi palak, ketika hendak dibubarkan, korban yang juga pelaku melakukan penyerangan menggunakan sebuah besi, sehingga anggota melakukan langkah tegas," ucapnya.
Pascaaksi itu Fredrik Sem (22), Warga Kampung Pobaim Distrik Nimboran Kabupaten Jayapura mengalami luka akibat terkena lekosit.
Saat ini lanjut Kamal, korban yang juga pelaku kini telah mendapatkan perawatan di RSUD Abepura.
Sementara akibat pembakaran, tambah Kamal pihaknya mengalami kerugian cukup besar.
• Marsuki Ambo: Warga Mabuk Sering Lakukan Pemalangan, Baru Kali Ini Lawan Polisi
Yang mana berdasarkan data bangunan serta inventaris Polsek Nimboran hangus terbakar.
Sementara berdasarkan laporan, lanjut mantan Kapolres Halsel Maluku Utara ini, ada 20 warga yang melakukan penyerangan di Mapolsek Nimboran.
"Ada 30 orang menggunakan truk saat penyerangan. Saat itu juga anggota memilih berlindung sehingga tidak ada korban dari warga yang menyerang," bebernya.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, mengatakan pembakaran kantor Polsek Nimboran berawal saat terjadi keributan oleh warga yang dipengaruhi oleh minuman keras (miras).
“Kejadian berawal dari adanya warga mabuk buat keonaran dan melakukan pemalakan, selanjutnya anggota kami mendatangi lokasi,” kata Fakhiri dalam keterangannya yang diterima Tribun-Papua.com, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Napi KKB Papua Kabur di Tengah saat akan Jenguk Istri yang Sakit, Polisi Ungkap Alasan Berikan Izin
Dikatakan, setelah aparat keamanan dalam hal ini pihak Kepolsian tiba dilokasi kejadian warga melakukan perlawanan.