PPKM Level IV
Imbas PPKM Level 4, Pedagang Sepatu Jalanan di Abepura Menjerit
"Penghasilan menurun drastis, biasa kita dalam sehari, bisa dapat Rp 1.500.000 namun kini rata-rata hanya Rp.500 ribu," kata Andi Sukri.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Jayapura berdampak terhadap penjual sepatu di ruas Jalan Dewi Sartika, Distrik Abepura.
Saat ditemui Tribun-Papua.com, Selasa (3/8/2021) Penjual sepatu Andi Sukri (46) mengeluhkan minimnya pendapatan, akibat pandemi Covid-19.
"Penghasilan menurun drastis, biasa kita dalam sehari, bisa dapat Rp 1.500.000 namun kini rata-rata hanya Rp.500 ribu," ungkapnya.
Baca juga: Agustus 2021, BTM Larang Resepsi Nikah di Kota Jayapura
Dengan minimnya pendapatan, Andi harus menghidupi anaknya yang masih bersekolah, dengan berbagai kebutuhannya.
Dalam keterbatasan yang ada, pria asal Makassar, Sulawesi Selatan itu, tidak punya pekerjaan sampingan lainnya.
"Saya hanya mengandalkan usaha jualan sepatu ini, untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ujarnya.
Dirinya juga mengungkapkan, sudah berjualan sepatu di pinggiran Jalan Dewi Sartika Abepura selama 10 tahun.
"Dari tahun 2011 saya sudah jualan sepatu di sini (pinggir Jalan Abepura), memang sulit saat Corona ini," imbuhnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Liga 1 2021 Digelar Mulai 20 Agustus
Ia mengatakan selama ini pasokan sepatu yang dijualnya berasal dari Jakarta, untuk itu apabila pelayaran Kapal Pelni terhenti seperti saat ini, maka harus dikirim melalui kargo atau jasa pengiriman barang.
"Kalau dengan kargo barang, itu modalnya lebih besar, dibandingkan ada orang yang sudah biasa langganan," terangnya.
Pria bermasker pink itu, mengharapkan agar pemerintah dapat memperhatikan nasibnya, dan penjual sepatu lainnya di emperan Jalan Dewi Sartika Distrik Abepura. (*)