ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Gegara Rp 5.000, Pelaku Palang dan Rusak Mobil Ambulan: Pamannya Tepuk dengan Sandal

RRM (21) serta dua pelaku lainnya NSB (25) dan RL (28) melakukan aksi pemalakkan dengan meminta uang sejumlah Rp 5.000 kepada salah satu nakes MB.

Editor: Roy Ratumakin
(Dok Polres Alor)
Sebanyak tiga pelaku perusakan ambulans asal Desa Mauta, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap oleh Polres Alor. 

TRIBUN-PAPUA.COM: Nasip naas dialami RRM (nama samaran) yang harus berurusan dengan aparat keamanan setelah dirinya dan dua rekannya melakukan pemalakkan dan merusak mobil ambulans.

Kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

RRM (21) serta dua pelaku lainnya NSB (25) dan RL (28) melakukan aksi pemalakkan dengan meminta uang sejumlah Rp 5.000 kepada salah satu nakes MB.

Sialnya, satu di antara penumpang di mobil ambulans tersebut adalah paman dari RRM. MB merupakan paman dari RRM.

Baca juga: Pemkot Blitar Tak Pakai Ambulans untuk Jemput Warga yang Isolasi, Walkot: Masyarakat Jadi Takut

RRM pun dipukul menggunakan sandal oleh pamannya. Tak terima diperlakukan dihadapan rekan-rekannya, RRM dan korban sempat cekcok hingga pengrusakan mobil ambulans tersebut.

Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas mengungkapkan, insiden tersebut terjadi pada 31 Juli 2021 lalu.

"Kaca mobil, bodi dan spion mobil tersebut rusak," ujar Agustinus.

Saat terjadi keributan itu, beruntung ada warga sekitar yang memergokinya. Akhirnya pelaku kabur dan mobil ambulans tersebut diminta untuk melanjutkan perjalanan.

Setelah berhasil meninggalkan lokasi kejadian, para korban selanjutnya mendatangi Mapolsek terdekat untuk melaporkan kejadian tersebut.

Polisi yang mendapat laporan itu kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara dan pengembangan penyelidikan.

Baca juga: Suspek Covid-19 di Papua Mencapai 1.785 Kasus, Nabire Tertinggi

Setelah mendapatkan petunjuk lokasi persembunyian pelaku, polisi lalu melakukan penyisiran.

Para pelaku yang bersembunyi di dalam hutan itu akhirnya menyerahkan diri karena kelaparan dan kedinginan.

"Tiga pelaku ini kabur usai melakukan perusakan. Kita tangkap kemarin," ungkapnya.

Ketiga pelaku kemudian dibawa ke Mapolres Alor untuk proses hukum lebih lanjut. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved