PPKM Level 4
Sopir Angkot Jayapura Minta Pemerintah Tak Perpanjang PPKM
opir angkutan umum trayek Abepura - Waena di Kota Jayapura, meminta pemerintah agar tidak memperpanjang PPKM
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com,Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Sopir angkutan umum trayek Abepura - Waena di Kota Jayapura, meminta pemerintah agar tidak memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sopir angkot trayek Abepura-Waena Andri Gorinus Sae (25) mengatakan dia menginginkan agar PPKM tidak diperpanjang lagi, sebab mempersulit masyarakat.
Baca juga: Tak Setuju Kartu Vaksin Jadi Syarat Berpergian, Ganjar: Gak Adil, yang Divaksin Masih Sedikit
"Kita ini masyarakat kecil yang paling kena akibatnya, jadi kalau boleh kita perketat prokes saja," kata Andri kepada Tribun-Papua.com di Jayapura, Selasa (10/8/2021).
Andri mengatakan imbas PPKM, pendapatan menurun drastis, bahkan untuk keperluan makan sehari-hari saja sulit.
"Kalau keluar bawa mobil dari pukul 06.00 WIT hingga pukul 07.00 WIT, itu rata-rata hanya dapat Rp. 100.000, setor per hari ke bos Rp80.000,"ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Sorong Sebut soal Kota Penuh Sampah dan Kriminal adalah Hoax
Untuk mengakali keterbatasan yang ada, katanya, dia harus mampu mencari penumpang carteran, untuk meningkatkan pendapatannya per hari.
Lelaki yang sudah menjadi sopir angkot selama 5 tahun di Jayapura itu, mengaku selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan, khususnya mengenakan masker setiap hari.
Baca juga: Beri 7 Alasan PON XX Perlu Ditunda, DPP KNPI: Papua Masih Rawan, KKB Masih Lakukan Aksi Teror
Dia menilai, jika penerapan protokol kesehatan diperketat, dilakukan pengawasan dengan baik, maka masyarakat akan patuh.
"Bagi saya, yang orang kecil, perketat saja protokol kesehatan, karna PPKM ini menyengsarakan masyarakat, kita harus bisa berdamai dengan Covid-19,"katanya.
Baca juga: Cerita Satpol PP Bubarkan Pesta Pernikahan Anggota DPR RI di Solo
Ia berharap kalaupun PPKM diperpanjang seperti saat ini yang sudah diputuskan, maka sebisa mungkin pemerintah mencari solusi terbaik.
Andri menambahkan, pemerintah dapat memperhatikan sisi kesehatan, tanpa mengabaikan kesejahteraan masyarakat ekonomi bawah.(*)