Seorang Ayah Memohon Anaknya yang Merampok Dibebaskan, Polisi: Kondisi Keluarganya Memprihatinkan
Supriyatna mengaku merampok lantaran terdesak kebutuhan ekonomi dan keluarganya di rumah butuh makan, sedangkan ia tak memiliki pekerjaan.
"Memang keluarganya pun kondisinya ya memprihatinkan lah saya bilang, keluarga tersangka ini."
"Maksudnya ekonomi pas-pasan gitu," papar Margana.
Baca juga: Jerinx Akhirnya Mau Divaksin dan Tak Ingin Bahas Polemik Covid-19: Saya Percaya Itu Ada
Baca juga: Bocah 6 Tahun Lari Ketakutan, Saksikan Ayahnya Ditembak oleh Sosok Pria yang Dikenalnya
Tulang punggung keluarga
Sukari (54), ayah pelaku mengatakan, Supriyatna dan kakaknya merupakan tulang punggung keluarga.
"Justru dia sama abangnya tulang punggung keluarga. Keadaan saya sudah tidak bisa bekerja."
"Saya ketimpa bangunan, itu kejadiannya waktu kerja sudah tiga tahunan," kata Sukari, dilansir Tribun Jakarta.
Awalnya, Supriyatna bekerja sebagai office boy di KPKNL Kota Tangerang.
Namun, sejak setahun lalu, Supriyatna mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Dia kena PHK saat awal PSBB tahun lalu. Iya dia gelisah saat di-PHK sampai sekarang belum kerja lagi," ungkapnya.
Menurut Sukari, kegelisahan anaknya itu yang melatari niat merampok.
"Karena kemungkinan merasa tanggung jawab saja prediksi saya, saya juga kaget kenapa bisa begitu."
"Saat saya tanya kenapa begitu," paparnya.
Ayah minta anaknya dibebaskan
Alasan merampok karena masalah ekonomi itu terdengar sampai ke Kapolsek Cisauk, AKP Chairul Ridha.
Kapolsek pun datang menemui Sukari untuk memberikan bantuan sembako.