ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Viral Camat di Sumenep Minta Kades Curi Sapi Warga yang Tolak Vaksin, Ngaku Hanya Bercanda

Viral di media sosial camat di Sumenep meminta Kepala Desa (Kades) di wilayahnya untuk mencuri sapi ternak milik warga yang tolak vaksin.

KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN
Rapat koordinasi tentang vaksinasi yang dilaksanakan di kantor Kecamatan Batang-Batang, pada Jumat (13/8/2021). Camat Batang-Batang Joko Suwarno melontarkan pernyataan kontroversi berupa Kades yang diminta untuk mencuri sapi warga yang menolak divaksin. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan camat di Sumenep meminta Kepala Desa (Kades) di wilayahnya untuk mencuri sapi ternak milik warga yang menolak untuk divaksin.

Sosok camat dalam video tersebut merupakan Camat Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Joko Suwarno.

Dilansir Kompas.com, dalam video berdurasi singkat itu, Joko meminta kepada 16 kepala desa di wilayahnya untuk mencuri sapi ternak milik warga yang menolak untuk divaksin.

Baca juga: Hendak Tolong Santrinya yang Tenggelam, Seorang Ustaz di Indramayu Ikut Hanyut dan Tewas

Baca juga: Jokowi : Vaksin dan Alat Kesehatan Masih jadi Hal Penting di Indonesia

Pernyataan itu disampaikan Joko dalam rapat koordinasi (rakor) dengan anggota forum pimpinan Kecamatan Batang-Batang bersama 16 kepada desa.

Rakor tersebut dilaksanakan pada Jumat (13/8/2021).

Pernyataan Joko itu terekam video, kemudian viral di berbagai media sosial.

Salah satu pernyataan Joko dalam video tersebut yakni: "Kades punya kartu As, punya kesaktian, curi sapinya warga yang tidak mau vaksin".

Baca juga: Polisi Tangkap 2 Pembobol ATM yang Curi Rp 470 Juta, Ngaku Dipakai untuk Beli Mobil dan Bayar Utang

Saat pernyataan itu disampaikan, di samping kanan kursi Joko ada Komandan Koramil Batang-Batang dan Kapolsek Batang-Batang.

Pernyataan Joko itu kemudian menuai respons tokoh masyarakat Kecamatan Batang-Batang, Kiai Asyari.

Menurutnya, pernyataan Joko telah melanggar norma etika dan norma hukum.

Seharusnya, sebagai pejabat publik, Joko hati-hati berbicara yang tidak baik dan lebih bijaksana.

"Hanya karena vaksinasi, warga harus diintimidasi. Ini sebuah gagasan yang salah. Semoga bupati Sumenep segera melakukan pembinaan," ujar Asyari.

Asyari meminta Joko agar segera meminta maaf kepada masyarakat karena pernyataannya itu bisa menimbulkan reaksi negatif.

Baca juga: Warga Jayapura Minta RS Taati Imbauan Jokowi Terkait Harga Tes PCR Turun

Minta Maaf

Joko Suwarno kemudian menyampaikan klarifikasinya melalui video yang menyebar pada Minggu (15/8/2021).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved