Harga Tes PCR
Warga Jayapura Minta RS Taati Imbauan Jokowi Terkait Harga Tes PCR Turun
Kasian, warga banyak yang mengeluh soal mahalnya tarif di rumah sakit sehingga lari ke sini semua, akhirnya jadi antre panjang
Penulis: Arni Hisage | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tyo Effendy
TRIBUN-PAPUA.COM, Warga Kota Jayapura berharap seluruh lokasi pemeriksaan Polymer Chain Reaction (PCR) Covid-19 dapat mengikuti imbauan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) perihal penurunan harga tes dan jangka waktu penerimaan hasil test lebih cepat.
Jurnalis Tribun-Papua.com memantau situasi pemeriksaan PCR di Laboraturium Kesehatan Daerah (Labkeda) Papua, Senin (16/8/2021) pagi, terlihat puluhan warga sedang mengantre untuk dapat diperiksa oleh tim medis setempat.
• Jokowi : Vaksin dan Alat Kesehatan Masih jadi Hal Penting di Indonesia
• RSUD Jayapura Layani 400 Warga untuk Tes PCR Selama Satu Bulan
Pemeriksaan PCR di Labkesda tersebut merupakan yang termurah di Kota Jayapura seharga Rp 500 Ribu, sedangkan di rumah sakit lainnya dengan rata-rata tarif Rp 900 Ribu.
Hal tersebut yang membuat penumpukan antrean di lokasi tersebut oleh warga yang ingin melakukan perjalan keluar daerah. Salah satunya Alsuna Satria (29) yang mengaku melakukan test demi pulang kerumahnya di ibu Kota Negara Indonesia, Jakarta.
“Saya mau pulang ketemu istri, naik pesawat wajib test PCR, saya kesini karena di tempat lain lebih mahal. Meski harus panas-panasan antre ya mau bagaimana lagi uang saya tidak cukup,” kata Alsuna.
Disinggung soal imbauan Presiden RI tentang penurunan tarif dan percepatan hasil PCR, ia pun sangat setuju dan berharap agar berlaku di Kota Jayapura.
• Sebelum Gendong Cucu, Wapres Kiai Ma’ruf Amin Harus Tes PCR Swab
‘Kasian mas, warga banyak yang mengeluh soal mahalnya tarif di rumah sakit sehingga lari ke sini semua, akhirnya jadi antre panjang di sini,” kata Alsuna
“saya sudah lebih dari satu jam menunggu untuk diperiksa, kata petugas hasilnya mengikuti kebutuhan, karena lusa saya berangkat maka besok hasilnya bisa keluar, semoga negatif” tutup Alsuna.
Di tempat yang sama Tribun-Papua.com juga bertemu hiskia manor (23), pria yang hendak menuju Kota Makassar untuk pulang ke kampung halamannya.
“Wah saya antre sudah hampir dua jam ini, putar-putar ke rumah sakit lain semuanya mahal, akhirnya saya kesini,” kata pria yang berdomisili di Dok 9, Jayapura Utara.
• BREAKING NEWS: Unjuk Rasa KNPB di Jayapura Dibubarkan Paksa
Hizkia mengatakan perlunya pemerataan harga test PCR di Kota Jayapura agar tak terjadi penumpukan warga yang dapat menyebabkan penularan virus Covid-19.
Beberapa waktu lalu, Tribun-Papua sempat mewawancarai Kepala Balai Laboraturium Kesehatan (Labkesda) Provinsi Papua Selly Ajawaila atas yang terjadi di kantor dinasnya.
Menurutnya, pemeriksaan PCR di Labkesda Papua sejatinya diperuntukan kepada para warga yang memiliki kontak erat dengan para penyintas Covid-19.
“Harapan saya bagi yang ingin melakukan perjalanan dapat test di tempat lain yang tersedia fasilitas pemeriksaan PCR,” kata Selly Ajawaila.
Baca juga: Hingga 14 Agustus 2021, Satgas Sebut Bertambah 25 Kasus Covid-19 di Papua
Sebab petugas medis di tempat dia bertugas sangat terbatas yakni sebanyak enam hingga delapan orang pemeriksa PCR, tentunya tak mampu jika yang datang ratusan orang.