KKB Papua
6 Hari Lalu Tepat 2 Tahun Meninggalnya Briptu Heidar di Tangan KKB Papua
Briptu Heidar merupakan anggota Polri dari Polda Papua yang melaksanakan tugas di wilayah pegunungan tengah Papua.
TRIBUN-PAPUA.COM: 12 Agustus 2019 menjadi hari terakhir Brigadir Satu (Briptu) Heidar melihat alam Papua, sebelum menghembuskan napas terakhirnya di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua.
Briptu Heidar merupakan anggota Polri dari Polda Papua yang melaksanakan tugas di wilayah pegunungan tengah Papua.
Semasa mengabdi untuk negara, Heidar diketahui telah bersumbangsih dengan menangkap sejumlah pentolan KKB Papua yang sering meresahkan masyarakat di wilayah pegunungan.
Baca juga: Baru Lepas Selang Infus, Gubernur Papua Berdiri Tegak Pimpin Upacara HUT RI
Sebanyak enam orang separatis telah diamankan pihak aparat keamanan atas kerja keras sang Briptu.
Meninggalnya Heidar membuat institusi keamanan negara berduka.
Biodata Singkat
Heidar yang lahir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan pada 17 Juli 1995 ini merupakan anak tunggal dari pasangan Kaharuddin Nurhaeda.
Selain berhasil menjadi abdi negara yang berprestasi, ternyata Heidar juga mahir berbasa Jerman
Heidar mengikuti Pendidikan Bintara Tugas Umum Polri pada 2014 di SPN Jayapura Polda Papua.
Kemudian pada 2015 ia ditempatkan di Polres Lanny Jaya dengan jabatan Bintara Reskrim selama 2 tahun.
Selanjutnya pada tahun 2017 bergabung di Dit Reskrimum Polda Papua.
Sosok Brigpol anumerta Heidar di mata rekan-rekannya merupakan seorang polisi yang berprestasi karena selama 5 tahun bertugas almarhum berhasil menuntaskan 11 kasus.
Baca juga: Mengenang Almarhum Briptu Heidar: Menangkap 6 Pentolan Separatis Hingga Tewas Ditangan KKB
Bahkan pada 2017, Heidar mendapat kenaikan pangkat luar biasa dalam aksi pembebasan sandera warga Papua dan nonpapua oleh KKB di Tembagapura.
Pembebasan itu di Kampung Banti, Distrik Tembagapura pada tanggal 11 November 2017.
Kronologis Meninggalnya Brigpol Anumerta Heidar
Briptu Heidar ditemukan meninggal dunia setelah sebelumnya disandera oleh KKB Papua pada Senin (12/8/2019) sekitar pukul 17.30 WIT
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, mengatakan kejadian bermula pada Senin siang sekitar pukul 11.00 WIT.
Saat itu, Briptu Heidar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.
Saat melintas di Kampung Usir, Briptu Heidar dipanggil oleh temannya yang merupakan warga setempat sehingga Bripka Alfonso menghentikan kendaraannya.
Selanjutnya, Briptu Heidar menghampiri temannya tersebut, sedangkan Bripka Alfonso menunggu di atas motor.
Lalu saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya, tiba-tiba sekolompok orang datang dan langsung menyergap Briptu Heidar
Mengetahui Briptu Heidar disandera, Bripka Alfonso segera melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi di Kago Kabupaten Puncak.
Sat Briptu Heidar berbicara dengan temannya, tiba-tiba sekolompok orang datang dan langsung menyandera Briptu Heidar.
Mengetahui Briptu Heidar disandera, Bripka Alfonso segera melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi di Kago Kabupaten Puncak.
Sebelum jenazah Briptu Heidar ditemukan, pihak Pemkab Puncak dan Polres Puncak Jaya sempat melakukan negosiasi dengan KKB pimpinan Lekagak Talenggen.
Jenazah Briptu Heidar ditemukan tak jauh dari lokasi penyanderaan, yaitu Kampung Usir. (*)