Arti dari Tangisan Gubernur Lukas Enembe saat Beri Sambutan di Depan Para Pejabat Pemprov Papua
Gubernur Papua Lukas Enembe terlihat sangat emosional saat memberikan sambutan di hadapan para pejabat.
TRIBUN-PAPUA.COM - Gubernur Papua Lukas Enembe terlihat sangat emosional saat memberikan sambutan di hadapan para pejabat di Gedung Negara, Jayapura, pada Jumat (20/8/2021).
Beberapa kali, ia terdengar meninggikan suara dan sempat mengusap air mata saat memberikan sambutan.
Diketahui, Lukas Enembe melantik beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan kepala bidang.

Baca juga: Persipura Jayapura Siaga sambil Tunggu Jadwal Liga 1 2021, Jacksen F Tiago: Siap Berangkat Kapanpun
Baca juga: Dalam Seminggu 53 Terduga Teroris Tertangkap di 11 Provinsi
Beberapa pejabat utama yang dilantik yakni Protasius Lobya sebagai Plt Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) menggantikan Christian Sohilait, Debora Solossa sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, dr Anton Motte sebagai Direktur RSUD Jayapura menggantikan drg Aloysius Giai.
Menurut Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus, sikap gubernur tersebut merupakan wujud kekecewaan terhadap kinerja jajarannya.
Khusus untuk RSUD Jayapura, kata Rifai, Lukas Enembe sudah berulang kali pergi ke rumah sakit secara diam-diam.
"Gubernur begitu tegas dan sedih dalam emosi karena beliau melakukan sidak beberapa kali di RSUD Jayapura dan merasakan betul proses pelayanan kepada masyarakat," kata Rifai di Gedung Negara, Jumat.
Baca juga: Ketakutan setelah Ditelepon Ayahnya dan Diminta Pulang, Terungkap Gadis 16 Tahun Alami Rudapaksa
Pemprov Papua, kata dia, telah mengucurkan anggaran besar ke RSUD Jayapura yang merupakan rumah sakit rujukan utama.
Hal itu menjadi perhatian Lukas.
Lukas Enembe tak ingin jajaran direksi RSUD Jayapura mengambil keuntungan dari hal tersebut.
"Gubernur ingin kucuran dana besar yang mengalir ke RSUD Jayapura sebagai rumah sakit pemerintah digunakan dengan baik untuk kepentingan pelayanan. Apalagi RSUD Jayapura adalah rumah sakit rujukan yang menjadi harapan semua Kabupaten/Kota di Papua," kata dia.
Sedangkan untuk penggantian Kepala DPPAD Papua, Lukas ingin pejabat yang bisa fokus mengelola pendidikan di Papua.
Saat ini, Christian Sohilait sedang tersangkut kasus hukum.
“Karena pendidikan salah satu bagian penting dalam amanah Undang-Undang Otonomi Khusus sehingga beliau mengganti pejabat agar lebih fokus pada dunia pendidikan,” kata Rifai.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ganti Beberapa Pejabat Pemprov, Gubernur Papua Sempat Menangis Saat Sambutan