ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Wilayah Adat

Pembagian 7 Wilayah Adat di Papua Jadi Wadah Masyarakat Bersuara

Pembagian tujuh wilayah adat di Papua menjadi wadah bagi masyarakat dalam bersuara, pelayanan dan interaksi sosial

Penulis: Zaneta Chrestella Mirino | Editor: Maickel Karundeng
(Google Maps)
Peta Papua dan Papua Barat 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tirza Bonyadone

TRIBUN-PAPUA.COM,JAYAPURA - Pembagian tujuh wilayah adat di Papua menjadi wadah bagi masyarakat dalam bersuara, pelayanan dan interaksi sosial yang hingga kini masih terus dipertahankan.

Sekertaris Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Papua, Don Agustinus Lamek Flassy (75) mengatakan untuk memahami budaya harus menggunakan pendekatan berbeda.

Baca juga: Resmi! Skuad Persipura Jayapura di Liga 1 2021: Terdaftar Ada 28 Nama Pemain

Dalam artian, kata dia, menangani budaya setiap suku di Papua memiliki cara tersendiri. Karakter budaya yang melekat, membuat orang Papua saat ini kadang bergesekan.

Untuk itu, menurut dia, pemerintah harus memahami karakter budaya yang cukup beragam di wilayah paling timur ini.

"Seperti halnya kita mau melayani dan mendengar suara masyarakat karena mendekati Asmat tidak bisa sama dengan Waropen, sama halnya dengan Sentani dan Wamena caranya tidak pernah sama,"kata Don Flassy kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (28/8/2021).

Baca juga: Info CPNS 2021: Bagaimana Nasib Peserta Ujian yang Belum Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan BKN

Menurut dia, hal inilah yang dirasakannya selaku ilmuwan dan budayawan Papua, yang merupakan penemu dan perancang tatanan budaya.

Sejak tahun 1983, kata dia, Papua sudah dibagi menjadi lima wilayah adat yakni wilayah Tabi meliputi Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Mamberamo Raya dan Kota Jayapura.

Wilayah adat Saereri meliputi Kabupaten Kepulauan Yapen, Biak Numfor, Supiori, Waropen dan Kabupaten Nabire. Wilayah Meepago meliputi Kabupaten Paniai, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya dan Kabupaten Mimika.

Baca juga: Pemprov Papua Diharapkan Bisa Mengelola dengan Baik Venue PON XX, Wamen PUPR: Investasi Sangat Mahal

Lapago terdiri dari Kabupaten Mamberamo Tengah, Lanny Jaya, Tolikara,Puncak, Puncak Jaya, Nduga, Yalimo, Pegunungan Bintang, Yahukimo dan Kabupaten Jayawijaya.

"Ini sudah dibagi karena melihat unsur kebudayaan yang dimiliki setiap suku berbeda. Selanjutnya, pada tahun 2007 menjadi 7 wilayah yakni Domberai, Bomberai dan Animha,"ujarnya.

Selanjutnya, wilayah adat Animha meliputi Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Asmat dan Kabupaten Mappi. Selanjutnya, wilayah adat Domberai meliputi Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana.

Baca juga: Makna dari Rangkaian Perayaan Hari Paskah Umat Katolik: Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci

Lalu, wilayah adat Bomberai meliputi Manokwari, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Sorong, Raja Ampat, Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Tambrauw.

Sementara itu, Antropologi Universitas Cenderawasih (Uncen) Enrico Yori Kondologit (40) mengatakan kebudayaan sebenarnya cukup banyak aspek jika ingin digali.

Seperti kebudayaan dari aspek non material bahasa, sistem pengetahuan dan religi dan kebudayaan material.

Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG Laga Persipura Jayapura vs Persita Tangerang, Cek Live Streaming di Sini

Halaman
12
Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved