ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Aksi Massa di Nabire

Aksi Massa Kode R di Nabire, OAP Tuntut Nasib Peluang Masuk CPNS: 'Kami Butuh Keadilan'

Massa meminta harus ada regulasi maupun kebijakan terhadap pencaker kode R, karena berbicara soal orang asli Papua.

Tribun-Papua.com/Calvin Louis Erari
AKSI MASSA - Massa yang tergabung dari kelompok Kode R menggeruduk kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Papua Tengah, di eks bandara lama Nabire, Jalan Jenderal Sudirman, Senin (15/9/2025). 

Masa Koder R Papua Tenga Bersuara, Yusak Nawipa: Kami Butuh Keadilan

Laporan Wartawan Tribun-Papuatengah.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE - Massa yang tergabung dari kelompok Kode R menggeruduk kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Papua Tengah, di eks bandara lama Nabire, Jalan Jenderal Sudirman, Senin (15/9/2025).

Kedatangan ratusan orang ini untuk meminta kepastian dari BKPSDM atas nasib mereka.

Dalam aksi ini, massa juga memasang baliho berukuran sedang di dinding kantor BKPSDM

Dalam baliho itu, terlihat ada sejumlah tuntutan yakni.

Baca juga: Massa Geruduk Kantor BKPSDM Papua Tengah, Ada Apa?

1. Perjalanan Kode R ini sudah 11 bulan.

2. Kami kode R bukan musuh, kami adalah pemilik negeri.

3. Sesuai mekanisme, kami sudah jalani.

4. Pelajari amanat UU Otsus 80 persen-20 % , PP Kemenpan RB, no 350 dan surat edaran gubernur tentang 90 % -10 % .

5. Akomodir kode R baru yang lain.

AKSI MASSA - Ratusan orang kembali datangi kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Papua Tengah, di eks bandara lama Nabire, Kabupaten Nabire, Senin (15/9/2025).
AKSI MASSA - Ratusan orang kembali datangi kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Papua Tengah, di eks bandara lama Nabire, Kabupaten Nabire, Senin (15/9/2025). (Tribun-Papua.com/Calvin Louis Erari)

6. Kami akan ambil tindakan, kalau pemerintah tidak akomodir dalam kategori dua (K2)/ jalan lain.

Koordinator umum Kode R Papua Tengah, Yusak Nawipa mengatakan, perjuangan mereka sudah cukup lama.

Dia juga menjelaskan, dalam aksi ini mereka meminta harus ada regulasi maupun kebijakan terhadap pencaker kode R, karena ini berbicara soal orang asli Papua.

"Jadi minimal bisa dikhususkan kepada OAP," kata Yusak kepada Tribun-Papuatenga.com, Senin, (15/9/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved