Berita Populer
4 Berita Populer: 2 Nama Cawagub Papua "Final" hingga Mengenang Heru Nerly Eks Persipura
Berikut berita populer di Tribun-Papua.com selama 24 jam terakhir, sejak Selasa (31/8/2021) hingga Rabu (1/9/2021) siang
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Nadila Larajina
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Berikut berita populer yang dirangkum Tribun-Papua.com selama 24 jam terakhir, sejak Selasa (31/8/2021) hingga Rabu (1/9/2021) siang.
Mulai dari, 2 Nama Cawagub sudah Final dan Mutlak Hingga Mengenang Sosok Heru Nerly.
1. Frangkling Watory: Keputusan 2 nama Cawagub sudah Final dan Mutlak
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Papua, pastikan proses penentuan 2 nama calon wakil gubernur (cawagub) Papua, Kenius Kogoya dan Yunus Wonda sudah final dan mutlak.
Hal itu disampaiakan ketua DPW Partai PKB Papua, Luxly Bobby Frangkling Watory kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura. Selasa (31/8/2021).
Menurut dia proses kedepannya harus segera ditindaklanjuti dan terus bergulir, sebab hingga saat ini, pihaknya sudah berjalan sesuai mekanisme di dalam koalisi Papua bangkit Lukmen Jilid II.
Sementara untuk proses rekomendasi di DPP dari pusat, sejauh ini tidak ada kendala apapun yang dialami dalam proses komunikasi.
2. PON XX Papua, BBKSDA Imbau Tak Gunakan Mahkota Asli Burung Cenderawasih
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua mengimbau kepada semua pihak, untuk tidak mengenakan mahkota asli Burung Cenderawasih dalam memeriahkan PON XX 2021.
Hal itu disampaikan Kepala BBKSDA Papua Edward Sembiring, dalam sambutannya saat melakukan pelepasliaran 12 satwa endemik Papua di Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Selasa (31/8/2021).
Pihaknya bersama Dinas Kehutanan Provinsi Papua, juga telah menyiapkan mahkota atau aksesoris tiruan atau imitasi Burung Cenderawasih.
Nantinya mahkota imitasi ini dapat digunakan, oleh para tamu PON untuk menyemarakkan suasana kemeriahan event empat tahunan itu.
Edward mengatakan, sebelumnya sempat beredar poster atau e-flyer yang menampilkan Presiden RI Joko Widodo menggunakan mahkota Burung Cenderawasih.
Dia mengatakan, saat itu juga ditelusuri mengenai selebaran e-flyer tersebut, dan setelah diketahui, pihaknya meminta untuk diganti.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan tentu sebagai upaya melestarikan Burung Cenderawasih, dari ancaman kepunahan.
3. 300 Aparat Disiagakan di Yahukimo Papua, Ada Apa?
Tak mau lengah, aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian telah mensiagakan sedikitnya 300 personil gabungan untuk mengamankan Kabupaten Yahukimo dari segala bentuk gangguan.
Gangguan terbesar datang dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang saat ini berjumlah kurang lebih 40 orang dari tiga kelompok berbeda.
Tiga kelompok KKB tersebut terdiri dari kelompok KKB pimpinan Senaf Soll, Tenius Gwijangge, dan Temianus Magayang.
Kasatgas Penegakan Hukum Nemangkawi Kombes Faisal Ramadhani, mengatakan pihaknya telah menenmpatkan sejumlah aparat untuk mengamankan jalannya proses penyidikan terhadap empat tersangka belum lama ini.
Empat tersangka tersebut menurut Faisal telah berafiliasi dengan KKB selama ini.
Bahkan, ada yang turut serta melakukan serangkaian kasus kekerasan hingga pembunuhan kepada masyarakat sipil dalam beberapa pekan terakhir.
Empat tersangka tersebut diantaranya, Kepala Kepala Distrik Wusama berinisial EB, Selain itu, keponakan EB yang berinisial Y juga ditangkap karena keterlibatan yang sama.
4. Mengenang Sosok Heru Nerly, Panutan Pesepakbola NTT
Ungkapan turut belasungkawa terus mengalir pada almarhum Heru Nerly, terkhusus bagi pelaku sepakbola asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bagi mereka, sosok Heru Nerly adalah seorang panutan.
Ungkapan tersebut datang dari penyerang PSIS Semarang yang berdarah Flores, Andreas Chrismanto Ado.
Pemain binaan diklat Ragunan tersebut, mengatakan Heru Nery merupakan sosok panutan dan senior bagi pesepakbola asal Nusa Tenggara Timur.
Heru Nerly dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya di Nusa Tenggara Timur saat berusia 40 tahun.
Pria yang dahulu berposisi sebagai pemain sayap serba bisa tersebut merupakan pesepakbola kebanggaan masyarakat Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Karir profesionalnya mulai terlihat saat ia tergabung bersama skuad juara Persipura Jayapura pada Indonesia Super League (ISL) musim 2008 silam.
Bahkan ditahun itu ia sempat mewakili Persipura dalam skuad Timnas kala itu yang ditukangi Benny Dollo.
Pemain yang mengenakan nomor punggung 23 selama membela Mutiara Hitam itu dikenal serba bisa, ia dimainkan oleh Jacksen F Tiago sebagai gelandang petarung dan bek sayap.
Diakhir hayatnya, Heru Nerly punya cita-cita besar dalam dunia sepakbola yakni memiliki akademi usia muda dikampung halamannya.
Ia memilih pulang kampung dan membangun Sekolah Sepakbola (SSB) Bintang Timur Aimere, di Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur.