ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

LIPSUS Mahkota Burung Cenderawasih

Tolak Mahkota Cenderawasih Dijadikan Cenderamata, Ramses Wally: Itu Kebesaran Adat Papua

Menolak mahkota burung Cenderawasaih dijadikan cenderamata bagi tamu PON XX, adalah mereka yang mengerti akan aturan dalam tatanan adat di Papua. 

Tribun-Papua.com/Calvin Louis Erari
Ketua DPD Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Provinsi Papua, Ramses Wally. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kepala Adat atau Ondofolo Kampung Babrongko, Sentani, Kabupaten Jayapura, Ramses Wally mengatakan mahkota burung Cenderawasih adalah lambang kebesaran adat. 

"Itu lambang atau tanda kedaulatan Allah, yang langsung ditaruh di atas tanah ini. Oleh sebab itu yang bisa memakai adalah pimpinan adat, karena itu lambang kebesaran adat," jelasnya saat dihubungi Tribun-Papua.com dari Jayapura, Rabu (8/9/2021). 

Menurut Ramses, alasan mahkota burung Cenderawasih hanya bisa digunakan setingkat petinggi adat, karena sebagai simbol pemberian Tuhan untuk Tanah Papua. 

Baca juga: Bukan Mahkota Cenderawasih, BBKSDA Papua: PB PON XX Gunakan Noken Sebagai Cenderamata

Baca juga: 4 Berita Populer: Presiden Dilarang Pakai Mahkota Cenderawasih hingga KNPB Bakutembak Kontra Aparat

"Hanya Ondoafi dan Ondofolo yang bisa pakai, karena itu tanda kebesaran adat, sebab burung Cenderawasih hanyalah ada di Tanah Papua," jelasnya. 

Tidak hanya itu, Ramses juga mendukung suara masyarakat soal penolakan mahkota Cenderawasih untuk menjadi cenderamata bagi tamu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Oktober mendatang.

Baca juga: Basarnas Siagakan Satu Helikopter untuk Dukung Pelaksanaan PON XX Papua 

"Sebenarnya tidak boleh pakai, dan saya mendukung soal informasi-infromasi masyarakat mengenai mahkota Cenderawasih," tegasnya.

Ramses berpendapat, masyarakat yang menolak mahkota burung Cenderawasaih dijadikan cenderamata bagi tamu PON XX, adalah mereka yang mengerti akan aturan dalam tatanan adat di Papua

"Yang menyampaikan mahkota Cenderawasih tidak boleh dipake itu berarti mereka adalah keturunan atau masyarakat adat yang sejati dan tau tatanan adat," pungkasnya.

Sekadar diketahui, penggunaan Mahkota Cenderawasih asli dalam penyambutan tamu menjelang PON XX menjadi sorotan.

Setelah beberapa menteri dalam kunjungannya ke Papua selalu dikenakan mahkota asli Burung Cenderawasih. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved