KKB Papua
Bupati Maybrat Bantah Informasi 2.086 Jiwa Pengungsi, Warga Tidak Banyak
Bupati Maybrat, Bernard Sagrim membantah informasi yang menyebutkan jumlah pengungsi di hutan pasca penyerangan Posramil Kisor, mencapai 2.086 jiwa
Penulis: Safwan Ashari Raharusun | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MAYBRAT - Bupati Maybrat, Bernard Sagrim membantah informasi yang menyebutkan jumlah pengungsi di hutan pasca penyerangan Posramil Kisor, mencapai 2.086 jiwa.
"Itu informasi yang tidak benar. Sebab saat ini warga secara bertahap masuk di pemukiman terdekat seperti Kampung dan Distrik,"kata Sagrim, kepada sejumlah awak media, Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Hari ke 2 Pembekalan Ambassador Budaya, 14 Relawan Ditunjuk Sambut Atlet di Bandara
Sebab, saat menyebrang ke kerabat di kampung seberang terhalang dengan infrastruktur berupa jembatan yang telah diputus.
Baca juga: 197 Anggota Polres Yapen Disiagakan Amankan Pilkades Serentak 2021
"Mereka lebih banyak ini menyebrang Kali Kamundan, dan dia cukup luas serta beresiko. Jadi warga bergeser secara bertahap,"ujarnya.
"Kalau total jumlah, warga Maybrat ini tidak banyak seperti apa yang mereka bilang itu,"katanya.
Apalagi, lanjut dia, untuk wilayah Aifat Timur Raya dan sekitarnya semuanya telah terbagi-bagi.
Baca juga: PT PLN Kucurkan Dana Rp 313 Miliar Dukung PB PON XX Papua
"Lebih banyak warga sudah masuk di sekitar Kumurkek, Ayawasi, Aitinyo, Fategomi dan lainnya,"ujarnya.
Jika ada yang mau mengetahui kondisi pengungsi di Maybrat, pihaknya siap untuk memfasilitasinya untuk berkunjung langsung ke tempat penampungan.
"Kalau dia di Jayapura, Manokwari, dan Sorong, maka kita langsung jemput untuk lihat langsung. Jangan manfaatkan situasi untuk memojokkan pemerintah dan aparat,"katanya.
Baca juga: Juan Suban Siap Persembahkan Medali Emas untuk Tim Anggar PON Papua
Sebab, sejak 2 September pihaknya telah melakukan langkah dengan turun mengecek kondisi pengungsi di beberapa Distrik.
Ia menjelaskan, masyarakat ini menyebrang ke Kampung tetangga untuk mencari perlindungan, keamanan dan pemulihan psikologi.
"Berdasarkan data hingga kemarin, yang menyebrang dari Aifat Timur Raya sekitar 400 jiwa, Aitinyo 300 jiwa, Ayamaru Selatan Jaya 8 kepala keluarga,"ujarnya.
Baca juga: Bupati Maybrat Distribusikan Perlengkapan Sekolah kepada Anak di Tempat Pengungsian
Tak hanya itu, untuk wilayah Aitinyo Utara sekitar beberapa.
"Data yang ada di kami hanya sekitar seribu jiwa, selain itu masih bergerak di wilayah Teluk Bintuni, dan Sorong,"katanya.
"Yang masih bergerak ke Kampung hanya sekitar 200 jiwa,"tambah dia.(*)