ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kronologi Atlet Disabilitas Dipalak dan Dianiaya di Terminal, Korban Dikejar sampai di Kantor Polisi

Seorang atlet lari National Paralympic Committe Indonesia (NPCI), Rihan Firdaus, dipalak dan dianiaya oleh dua orang preman.

Editor: Claudia Noventa
ladbible.com
ILUSTRASI - Seorang atlet lari National Paralympic Committe Indonesia (NPCI), Rihan Firdaus, dipalak dan dianiaya oleh dua orang preman. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang atlet lari National Paralympic Committe Indonesia (NPCI), Rihan Firdaus, dipalak dan dianiaya oleh dua orang preman.

Diketahui, peristiwa itu terjadi di erminal Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, Senin (13/9/2021), sekirapukul 16.00 WIB.

Kedua pelaku diketahui berinisial R dan D.

Mereka ditangkap saat mengejar korban yang lari ke Polsek Ujung Berung.

"Kebetulan dua orang ini masuk Polsek sambil berteriak menggunakan bahasa kasar. Kami kroscek, lalu kami amankan keduanya," kata Kapolsek Ujung Berung Kompol Heryana, di Mapolsek Ujung Berung, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: Pesawat Rimbun Air Cargo Ditemukan, Proses Evakuasi Korban akan Dilakukan melalui Jalan Darat

Baca juga: Kronologi Pesawat Rimbun Air Cargo Seri Twin Other 300 PK-OTW Hilang Kontak di Kabupaten Intan Jaya

Saat mengejar korban, salah satu korban dalam pengaruh minuman keras.

Kata Heryana, kedua pelaku ini adalah preman yang kerap mangkal di Terminal Cicaheum dan sering menjual miras kepada sopir angkot dengan secara memaksa.

"Preman terminal sering mangkal di Terminal Cicaheum, menjual minuman mineral ke setiap kendaraan (angkutan umum) dengan modus paksaan," ungkapnya.

Kronologi Kejadian

Diceritakan Heryana, peristiwa itu berawal saat korban hendak mengantar penumpang dari Terminal Cicaheum dengan tujuan Garut.

Diketahui, korban merupakan seorang pengemudi bus angkutan umum jurusan Bandung-Garut.

Saat melewati terminal tersebut, dua preman berinisial R dan D meminta uang jalur kepada korban. Oleh korban kemudian pelaku diberi uang Rp 2.000.

"Ada istilah uang jalur. Padahal sama sopir ini dikasih Rp 2.000," ungkapnya.

Namun, tak jauh dari terminal korban lupa membawa ponselnya dan memutuskan untuk kembali ke terminal.

Melihat kendaraan yang dibawa korban balik lagi, dua preman tersebut kemudian meminta lagi uang jalur. Namun, tidak diberi Rihan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved