KKB Papua
BNPT Kutuk KKB Penyerang dan Pembunuh Nakes di Pegunungan Bintang
"BNPT mengutuk aksi-aksi kekerasan seperti itu dan turut berbelasungkawa terhadap tenaga kesehatan yang gugur dalam insiden tersebut," kata Boy Rafli.
TRIBUN-PAPUA.COM: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengutuk tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Senin (13/9/2021) lalu.
"BNPT mengutuk aksi-aksi kekerasan seperti itu dan turut berbelasungkawa terhadap tenaga kesehatan yang gugur dalam insiden tersebut," kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, dalam keterangan tertulis, dikutip Tribun-Papua.com dari laman Kompas, Minggu (19/9/2021).
Sebelumnya, Boy yang juga mantan Kapolda Papua tersebut pernah berkunjung ke Timika, Papua guna mengecek kondisi keamanan di Bumi Cendrawasih.
Baca juga: Sebelum Diserang KKB, Para Nakes di Puskesmas Kiwirok Dapat Peringatan tapi Pilih Bertahan
Boy menegaskan, penetapan KKB di Papua sebagai kelompok teroris, tidak menutup pendekatan humanis oleh Pemerintah dalam mengatasi konflik yang cukup intens terjadi di Papua.
Untuk itu, ia menilai perlu adanya peningkatan kerja sama dengan seluruh aparat penegak hukum seperti TNI/Polri di kawasan tersebut, agar KKB Papua tidak lagi memiliki ruang gerak yang luas.
"Koordinasi antar penegak hukum yang ada di Papua sangat diperlukan untuk dapat mengusut tuntas dan terus melakukan upaya penangkapan terhadap mereka yang terlibat," katanya.
Menurut Boy, TNI telah menugaskan Satgas Namengkawi untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal sebagai upaya menghentikan aksi teror KKB.
Baca juga: Kisah Nakes yang Selamat dari Ganasnya Amukan KKB dan KNPB di Kiwirok Pegunungan Bintang Papua
Boy berharap setiap unsur masyarkat di Papua dapat terlibat dalam penyelesaian konflik KKB. "Intinya dengan kolaborasi antara tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyamakan tekad saya yakin dapat menghasilkan hasil yang lebih baik," imbuh dia.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, mengungkapkan, bahwa masyarakat di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, telah menemukan dua orang tenaga kesehatan yang sempat hilang pasca-penyerangan oleh KKB, pada Senin (13/9/2021).
Baca juga: Ini Nama 9 Nakes Korban Kekerasan KKB dan KNPB di Kiwirok yang Berhasil Dievakuasi
"Rabu (15/9/2021) pukul 15.30 WIT, bertempat di Distrik Kiwirok, telah ditemukan dua orang tenaga medis yang hilang pascapenyerangan oleh KKB," ujar Kamal, melalui rilis, Kamis (16/9/2021).
Dari dua korban penyerangan yang ditemukan di dalam jurang dengan kedalaman 30 meter, salah satunya telah meninggal dunia.
"Pukul 16.30 WIT, personel gabungan tiba di lokasi terlemparnya kedua korban, dan di temukan korban Kristina Sampe Tonapa dalam keadaan hidup, sementara untuk korban lain bernama Gabriela Meilan dalam keadaan meninggal dunia," kata Kamal.
Aparat keamanan gabungan kemudian mengevakuasi Kristina Sampe Tonapa dari jurang dan selanjutnya dibawa ke Pos Pamtas 403/WP guna mendapatkan perawatan medis. Namun, jenazah Gabriela Meilan, belum dapat dievakuasi.
"Pada saat akan dilakukan evakuasi terhadap Gabriela Meilan, cuaca memburuk dan medan yang sangat terjal sehingga tim menunda evakuasi pengangkatan jenazah," tutur Kamal. (*)