Bocah SMP yang Dirudapaksa Ayah dan Kakak Kandung Trauma dan Enggan Pulang, Nangis saat Pelaku Lewat
Bocah perempuan 14 tahun di Banyumas, Jawa Tengah, yang jadi korban rudapaksa ayah dan kakak kandung mengalami trauma berkepanjangan.
Diketahui, selama sekitar tiga tahun korban dipaksa melayani nafsu bejat ayahnya WTM (46) dan kakaknya, SA (18).
"Waktu datang (ke Polresta) lihat ayahnya ketakutan, komunikasi susah. Enggak bisa komunikasi waktu datang dimintai keterangan," kata Metri kepada wartawan, Sabtu (18/9/2021).
Baca juga: Aksi Brutal KKB di Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, Pembakaran Fasilitas Umum hingga Bunuh Nakes
Baca juga: Minta Nakes Ditarik dari Daerah Rawan KKB, Puan Maharani: Supaya Tidak Ada Gabriela Lain Jadi Korban
Korban juga sempat mengalami pusing, sehingga polisi menunda pemeriksaan sehari berikutnya.
"Kemarin pas korban dimintai keterangan terus ayahnya lewat, dia ketakutan sampai nangis," ujar Metri.
Bahkan, menurut Metri, korban sampai tidak mau pulang ke rumahnya.
"Setelah kami yakinkan, kami minta ibunya untuk meyakinkan juga, akhirnya mau pulang, saking traumanya," kata Metri.
Untuk menghilangkan trauma, kata Metri, Unit PPA bersama pemerintah kabupaten (Pemkab) memberikan pendampingan kepada korban.
"Kalau kami lihat trauma sekali, sampai dia kabur dari rumah. Dia jalan kaki, terus di jalan ketemu orang dan diantarkan ke polisi," ujar Metri.
Baca juga: Kronologi Kurir Jadi Korban Begal saat Antar Paket, Ditembak Pelaku saat Coba Pertahankan Barang
Diberitakan sebelumnya, korban telah dirudapaksa ayah dan kakaknya hingga puluhan kali di rumahya sendiri.
Perbuatan tersebut terungkap setelah korban kabur dari rumah.
Ketika ditanya, korban mengaku meninggalkan rumah, karena telah dirudapaksa oleh ayah dan kakak kandungnya sendiri selama bertahun-tahun.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Trauma Siswi SMP Korban Pemerkosaan Ayah dan Kakak Kandung, Ketakutan Pulang ke Rumah