ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Nakes Korban KKB Kiwiro: Kami Minta Jaminan Keamanan di Pegunungan Bintang

Emenuel menegaskan tujuan tenaga kesehatan di Pegunungan Bintang hanyalah untuk pelayanan kemanusian. Tidak ada tujuan lain.

KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Para Nakes Puskesmas Kiwirok, tengah menceritakan pengalaman pahitnya saat diserang KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (13/9/2021). Saat ini mereka sudah berhasil dievakuasi ke Jayapura dengan menggunakan helikopter milik TNI, Jayapura, Papua, Jumat (17/9/2021). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Emanuel Abi, satu di antara tenaga kesehatan (nakes) yang selamat atas penyerangan KKB di Distrik Kiriwok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, meminta jaminan keamanan.

"Harapan saya, semoga kami para nakes diperhatikan keamanannya," pintanya kepada Anggota DPR Papua, Tarius Mul dan Junaidi Rahim saat berkunjung ke RS Marten Indey, Kota Jayapura pada Sabtu (18/9/2021).

Emenuel menegaskan tujuan tenaga kesehatan di Pegunungan Bintang hanyalah untuk pelayanan kemanusian.

"Tujuan kami ke sana hanya pelayanan, tidak ada maksud apa-apa," jelasnya.

Emanuel juga menyampaikan, saat kejadian, seharusnya mereka bisa cepat dijemput untuk diselamatkan oleh pihak keamanan.

Baca juga: Kesaksian Nakes Puskesmas Kiwirok: Kejadian Begitu Cepat, KKB Menganiaya Kami Semua

"Seharusnya kalau ada informasi, kami cepat-cepat diberitahu dan dijemput, jangan sampai sudah ricuh baru kami dijemput," sesalnya.

Seperti deiberitakan, pekerja kemanusiaan termasuk tenaga kesehatan kerap menjadi korban kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di daerah pegunungan Papua.

Pada 13 September 2021, sekitar 50 anggota KKB yang dipimpin Lamek Taplo menyerang sejumlah tenaga kesehatan.

Baca juga: Legislator Papua Minta Pemerintah Pegunungan Bintang Atasi Persoalan Penyerangan Nakes

Rumah mereka dibakar, demikian juga Puskesmas, sekolah, Bank, Kantor Pemerintahan desa serta fasilitas lainnya di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Dalam kasus ini, sejumlah tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Kiwirok menjadi korban.

Suster Gabriella Meilani (22) tewas dibantai, demikian juga rekannya yang selamat setelah melompat ke jurang kedalaman 300-an meter.

Baca juga: Yevhen Bokhashvili Menghilang Saat Persipura Tahan Imbang Persija, Berikut Alasannya

Sementara, seorang mantri lagi bernama Gerald Sokoy belum ditemukan hingga sekarang.

 Tokoh masyarakat Distrik Kiwirok, Feri Mimin menyatakan tindakan KKB sudah di luar batas kemanusiaan.

Langkah penegakan hukum harus segera diambil.

“Saya tegaskan KKB itu musuh bagi kami semua, sejak kedatangan KKB, Distrik Kiwirok ini menjadi sangat tidak kondusif. Masyarakat di sini tidak ada yang suka dengan mereka,” ungkapnya.

Pihaknya menegaskan akan mendukung sepenuhnya upaya aparat keamanan TNI dan polisi untuk segera menindak tegas KKB yang telah melakukan teror bagi masyarakat Kiwirok. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved