ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Ngaku Sakit Hati, Ibu Tiri Sewa Algojo untuk Bunuh Bocah 8 Tahun dengan Janji Berikan Hadiah

Jasad seorang bocah SD berinisial MYP (8) ditemukan di Sungai Prawira, Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada Kamis (19/8/2021

Editor: Claudia Noventa
Handhika Rahman/Trbun Jabar
Ibu tiri beserta algojo saat digelandang polisi di Mapolres Indramayu, Kamis (23/9/2021). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Jasad seorang bocah SD berinisial MYP (8) ditemukan dalam kondisi membusuk di Sungai Prawira, Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada Kamis (19/8/2021), .

Diperkirakan, korban sudah meninggal sejak tiga atau empat hari sebelum ditemukan.

Korban yang berasal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini  tewas setelah dihabisi ibu tirinya sendiri, SA (21).

SA diketahui menyewa pembunuh bayaran, SAP (24), untuk mengeksekusi korban.

Dikutip dari TribunJabar, jasad MYP tak sengaja ditemukan oleh seorang warga yang hendak berwudu di sungai.

Baca juga: Ibu Tiri Jadi Otak Pembunuhan Bocah 7 Tahun di Indramayu, Minta Bantu Teman dengan Bayaran Miras

Mayat bocah laki-laki yang ditemukan di aliran Sungai Prawira di Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (19/8/2021)
Mayat bocah laki-laki yang ditemukan di aliran Sungai Prawira di Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (19/8/2021) (Handhika Rahman/Trbun Jabar)

Pelaku nekat membunuh MYP lantaran merasa sakit hati dan cemburu pada korban.

Pasalnya, menurut SA, ayah korban terlihat lebih sayang pada korban dibanding dengan anak dari hasil hubungan mereka.

Hal ini ia sampaikan saat dimintai keterangan oleh Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif, Kamis (23/9/2021).

"Sakit hati, Pak," kata SA, dilansir TribunJabar.

Baca juga: Kasus Ibu Bunuh Anak Tiri di Indramayu Terungkap, Warga Lihat Korban Dibonceng Seorang Pria

Baca juga: Keluarga Syok, Ibu Tiri Jadi Otak Pelaku Pembunuhan Bocah 8 Tahun yang Ditemukan Tewas di Sungai

Selain itu, SA mengaku nekat menghabisi MYP karena merasa pada korban yang kerap mengamuk ketika meminta jajan.

Ia mengungkapkan, MYP akan ngamuk dan menjambak rambutnya jika keinginannya membeli jajan tidak dituruti.

Ibu tiri beserta algojo saat digelandang polisi di Mapolres Indramayu, Kamis (23/9/2021).
Ibu tiri, SA (21), beserta algojo saat digelandang polisi di Mapolres Indramayu, Kamis (23/9/2021). (Handhika Rahman/Trbun Jabar)

"Suka ngamuk sambil jambak rambut, anaknya nakal," terang SA.

Hal serupa juga dibeberkan oleh Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Luthfi Olot Gigantara.

"Ini karena anak tirinya ini yang masih berusia 7 tahun sering mengamuk saat minta jajan," ungkapnya, Kamis, dikutip dari TribunJabar.

Karena itu, SA nekat menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa MYP.

Kepada SAP, SA berjanji akan memberi hadiah jika berhasil menyelesaikan tugasnya.

"Kemudian tersangka 1 (ibu tiri) ini menjanjikan hadiah kepada tersangka 2 (algojo) jika berhasil melakukan perintahnya," bebernya.

Diketahui, MYP dihabisi dengan cara diceburkan ke sungai hingga ia kemudian tewas karena tenggelam.

Keluarga Korban Syok dan Kecewa

Bibi korban saat menunjukan foto korban di rumah nenek korban di Desa Pringgacala, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Rabu (22/9/2021).
Bibi korban saat menunjukan foto korban di rumah nenek korban di Desa Pringgacala, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Rabu (22/9/2021). (Tribun Cirebon/Handhika Rahman)

Mengutip TribunJabar, aksi kejam SA terhadap MYP membuat keluarga korban syok sekaligus kecewa.

Pasalnya, selama ini pelaku dikenal sebagai sosok yang baik.

Bahkan, menurut keluarga korban, SA terlihat sangat menyayangi MYP meski bukan anak kandungnya.

"Dibilang kecewa, kalau keluarga sih kecewa, cuma gimana lagi," kata paman korban, Bali (33), saat ditemui di kediamannya di Desa Pringgacala, Kecamatan Karangampel, Indramayu, Rabu (22/9/2021).

Kendati demikian, selama ini SA memang tertutup dan tak pernah bercerita soal keluarganya.

Korban sendiri juga tidak pernah mengeluhkan perlakuan ibu tirinya.

Baca juga: Sederet Fakta Luhut Laporkan Haris Ashar, Dipicu Statement Tudingan Main Tambang di Papua

Baca juga: Satgas Nemangkawi Ungkap 5 DPO Terlibat Serangkaian Pembunuhan Sadis di Yahukimo

"Untuk alasannya, keluarga tidak tahu pasti, karena memang tertutup, anaknya (korban) juga tidak pernah cerita," ungkapnya.

"Makanya enggak nyangka bisa kaya gini, bahwa dia (ibu tiri korban) pelakunya," tambahnya.

Yang membuat pihak keluarga korban semakin kecewa, SA sempat mengaku tak tahu saat ditanya soal keberadaan MYP.

Dilansir TribunJabar, korban diketahui hilang sejak Senin (16/8/2021) sore.

Kala itu, nenek korban sempat mencari sang cucu karena tak kunjung pulang hingga malam.

Bahkan, ia sempat bertanya pada pelaku mengenai keberadaan korban.

Namun, pelaku mengelak dan mengatakan tak tahu soal MYP.

Pihak keluarga baru mengetahui keberadaan korban setelah melihat informasi di media sosial.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJabar/Handhika Rahman)

Berita terkait lainnya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved