KKB Papua
Polda Papua Sebut KKB Masih Lakukan Penyerangan di Distrik Kiwirok: Mereka Ganggu dari Jauh
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga kini masih berada di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
TRIBUN-PAPUA.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga kini masih berada di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Meski demikian, Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan keberadaan KKB mulai bergeser dari pusat Distrik Kiwirok karena jumlah aparat keamanan terus bertambah.
"(KKB) masih di Kiwirok," ujar Faizal saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (25/9/2021).
Baca juga: Menjauh dari KKB, Warga Kiwirok Mengungsi Dijemput oleh Satgas Nemangkawi dan Pemda
Baca juga: Oknum ASN Pemkab Yahukimo Punya Hubungan dengan Pentolan KKB, Simpan Amunisi di Rumahnya
Faizal mengatakan, saat ini 66 pesonel gabungan Satgas Nemangkawi dan Polres Pegunungan Bintang telah berada di Distrik Kiwirok untuk menghadapi KKB.
Ia tak menampik bahwa KKB masih terus mengganggu keamanan dengan melepaskan tembakan dari jauh.
"Masih ada tembakan, tapi hari ini tidak ada. Mereka ganggu dari jauh," kata Faizal.
Situasi keamanan di Distrik Kiwirok mulai terganggu sejak 13 September 2021.
Saat itu KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo, terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan.
Dari kejadian tersebut, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan, sedangkan Elly M Bidana, komandan operasi KKB Ngalum Kupel tewas dan dua anggota KKB lainnya terluka.
Baca juga: Warga Pilih Mengungsi setelah Aksi KKB, Wakil Bupati Pegunungan Bintang: Distrik Kiwirok Kosong
Setelah kontak senjata tersebut, KKB justru turun ke pusat kota Kiwirok dan membakar sejumlah fasilitas umum, seperti Puskesmas, sekolah, hingga kantor Bank Papua.
Dalam aksi tersebut, seorang tenaga kesehatan, Gabriella Maleani tewas, dan empat nakes lainnya terluka.
Warga Kiwirok Dievakuasi
Pemerintahan di Distrik Kiwirok dan Satgas Nemangkawi pun melaksanakan penjemputan para pengungsi di Distrik Kiwirok pada Sabtu (25/9/2021).
Dari rilis yang diterima Tribun-Papua.com, kegiatan evakuasi tersebut dipimpin oleh Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP. Cahyo Kurnito. S.I.K. M.KP beserta tim Satgas Nemangkawi dan juga dihadiri Kompol Rudi Hartono. S.KOM. S.I.K. M.KOM dengan membawa rekan media untuk melihat langsung kondisi di lapangan.
Baca juga: GAMKI Papua Minta OPM Segera Serahkan Gerald Sokoy ke LPKS atau Komnas HAM
Personil Nemangkawi berangkat pukul 06.00 WIT, dan tiba di bandara Oksibil pukul 06.45 WIT.
Kemudian pukul 08.15 WIT melaksanakan brifing, untuk kemudian terbang pukul 08.30 WIT menggunakan Pesawat Smart Aviation ke Distrik Kiwirok dan tiba pukul 08.45 WIT.
Evakuasi warga dibagi dalam 2 kloter terbang.
Kloter pertama terdiri dari 11 warga, 3 anak-anak (2 di antaranya balita) dan 8 warga dewasa.
Kloter kedua terdiri dari 6 warga laki-laki.
Setibanya warga di bandara Oksibil, warga diantar langsung ke Polres Pegunungan Bintang untuk dilaksanakan pemeriksaan kesehatan.
Tujuan evakuasi pengungsi ke Polres Pegunungan Bintang/Oksibil agar mendapat bantuan kesehatan, bahan makanan dan juga trauma healing.

Baca juga: Pendaki Berusia 13 Tahun yang Hilang 6 Hari di Gunung Guntur Ditemukan, Begini Kondisinya
Aparat keamanan khususnya Satgas Operasi Nemangkawi tetap berada di kampung tersebut sampai situasi betul-betul kondusif dan pengungsi dapat kembali ke rumah masing-masing.
"Setelah situasi kondusif warga yang dievakuasi dapat menentukan apakah kembali ke Kiwirok atau akan bersama kerabat/keluarga yang ada di Oksibil maupun Jayapura. Kami hadir untuk menegakkan hukum sekaligus menjaga hak warga Kiwirok untuk mendapat rasa aman dari pemerintah dan aparat, tidak ada ruang bagi kekerasan bersenjata di wilayah Papua" pungkas Wakasatgas Humas Nemangkawi, Kompol Rudi Hartono.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KKB Masih Berkeliaran di Distrik Kiwirok, Polda Papua: Mereka Ganggu dari Jauh"