PON XX Papua
Sempat Takut KKB dan Malaria saat ke Papua, Atlet PON dari Jatim: Tak Seperti yang Dibayangkan
Seorang atlet Panjat Tebing asal Jawa Timur Rahmat Adi Mulyono mengaku sempat takut datang mengikuti event PON XX Papua.
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Seorang atlet Panjat Tebing asal Jawa Timur Rahmat Adi Mulyono mengaku sempat takut datang mengikuti event PON XX Papua di Timika Provinsi Papua, karena malaria dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Hal ini diungkapkan saat diwawacarai di area venue Panjat Tebing di SP2 Mimika, Senin (27/9/2021) siang.
“Ya pikiran saya cuman malaria dan OPM di Papua, sehingga saya merasa takut saat hendak datang,” ucapnya.
Baca juga: Penonton Tak Indahkan Prokes, Dimana Peran Relawan PON XX Papua
Baca juga: Mahasiswi Jadi Otak Penipuan Investasi Bodong, 200 Lebih Orang Tertipu dan Kantongi Miliaran Rupiah
Namun semuanya berbeda terbalik dengan apa yang dipikirkan Adi ketika menginjakan kaki pertama kali di Papua.
“Ternyata semua itu tidak sepeti yang dibayangkan. Malaria itu kalau kita tidak jaga baik pola hidup, sementara KKB itu di pedalaman dan jauh dari tempat kita bertanding,” bebernya.
Ia pun cukup takjub dengan keramahan orang Papua saat berada di Kabupaten Mimika. Nantinya keramahan dan keindahan Papua akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan Adi selama berada di Papua untuk mengikuti event PON XX Papua.
“Ini sangat mengagumi dan akan menjadi cerita saya ketika kembali ke Surabaya, Jawa Timur,” beber Adi.
Ia pun nantinya tidak lupa akan membawa ole-oleh khas Papua bagi sanak keluarga di sana.
“Saya masih fokus bertanding, tapi ole-ole pasti adalah mas, Noken, batik, sama mahkota Papua saya akan beli, sebagai bukti saya pernah ke Papua,” ucapnya.
Hal senada pun disampaikan atlet Panjat Dinding, Jawa Timur, Dori Vatusafiah. Ia pun sempat was-was dengan penyakit malarian. Mengingat malarian menjadi momok penyakit menakutkan di Papua, sementara KKB ia tidak terlalu khawatir mengingat lokasinya cukup jauh dari tempat penyelenggaraan PON XX.
Baca juga: Miris, Minim Pasokan Listrik di Venue, Ratusan Atlet Layar PON XX Papua Tak Bisa Cuci Perahu
“Kalau KKB sih saya sudah dapat info kalau jauh dari tempat kami bertanding, cuman masalah ini malariah,” bebernya.
Sebelum meninggalkan Papua diirinya ingin mengabadikan dokumentasi keindahan Papua sebagai kenangan teridah selama ini.
“Wajib saya harus foto di Papua, sebagai bukti Papua itu Indah,” bebernya.
Noken dan Papeda menjadi target sebelum meninggalkan Papua. “Ya kalau Noken dan makan Papeda wajib, kalau tidak dua itu berarti tidak afdhol injakan kaki di Papua,” cetusnya.
( Tribun-Papua.com/ Ridwan Abubakar)