PON XX Papua
8 Atlet Terjun Payung PON XX Papua Alami Gangguan Kesehatan di Laga Pembukaan, ini Penyebabnya:
Keluhannya hampir sama, ada gangguan ketidakstabilan otot, ada juga yang kram otot. pasien syukurnya semua masih bisa diatasi di posko medis
Penulis: Ri | Editor: M Choiruman
Lapor wartawan Tribun-Papua.com - Ridwan Abubakar
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – Delapan atlet cabang Olahraga Terjun Payung di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua harus mendapatkan perawatan medis di hari pertama pertandingan yang digelar di depan Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (4/10/2021).
• Kalah Lawan DKI Jakarta, Hernanda Zulfi Akui Timnya Mesti Memperbaiki Receive Serve
Menurut dokter posko medis venue terjun paying, Dr Idrus Alhamid, di hari pertama pertandingan terjun payung, delapan atlet mendapatkan perawatan medis dengan gejala yang hampir sama.
"Keluhannya hampir sama, ada gangguan ketidakstabilan otot, ada juga yang kram otot. Untuk pasiennya syukurnya kita semua masih bisa atasi di posko medis dan memang tidak ada pasien yang indikasikan untuk dirujuk ke faskes yang sudah diutus untuk kontingen," ungkap dr Idrus usai Babak I terjun payung, seperti dikutip dari Humas Sub PB PON Mimika.
Atlet terjun tersebut masing-masing dari Provinsi Papua, Jawa Barat dan Yogyakarta. Sementara untuk mendukung pelayanan di lokasi venue, sebanyak delapan tenaga kesehatan juga disiagakan.
Baca juga: Kiper Jatim Gagal Cetak Gol saat Penalti dalam Laga PON Papua, Pelatih Samakan dengan Lionel Messi
Terdiri dari satu orang dokter posko medis, satu orang dokter pertandingan arena dan sisanya ada dua perawat, satu akupresur, satu relawan, satu farmasi dengan 1 LO," jelasnya.
Untuk fasilitas lanjut dr Idrus, posko medis venue terjun payung difasilitasi dari bidang kesehatan PB PON dan dilengkapi semua dengan alat-alat medis. Dimana di tenda medis untuk kendaraannya juga disiapkan kendaraan ambulans yang fasilitasnya setara dengan mini ICU.
"Jadi di mini ICU kendaraan medis kami setara dengan ruangan ICU, tapi tidak komplet, jadi dikatakan mini ICU, karena kita juga punya ventilator, lengkap semua," ujarnya.
Baca juga: Nonton PON Papua sambil Wisata, Ini 5 Tempat yang Bisa Dikunjungi di Sekitar Stadion Lukas Enembe
Ia juga menjelaskan, seluruh atlet juga dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum take off dari bandara.
"Jadi kita sudah utus memang dua paramedis untuk standby di sana (bandara) untuk skrining atlet sebelum lomba, termasuk tes Covid-19 yang rutin dilakukan untuk atlet terjun payung karena permintaan dari TD-nya seperti itu," tuturnya.
Ketika ditanya apakah ada indikasi atlet yang terkonfirmasi reaktif Covid-19, ia belum mengetahuinya secara pasti.
"Sampai saat ini saya belum dengar untuk kabar itu, karena untuk timnya berbeda, karena kami sendiri bertanggungjawab di Posko Puspem," tutupnya. (*)
