ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

TNI Gadungan di Batu Minta-minta Uang ke Warga, Polres Batu Amankan Pelaku

Seorang pria mengaku sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) meresahkan warga karena meminta-minta uang.

Kompas.com - Josephus Primus
Foto ilustrasi borgol - Seorang pria mengaku sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) meresahkan warga karena meminta-minta uang. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang pria mengaku sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) meresahkan warga karena meminta-minta uang.

Ia pun ditangkap anggota Polres Batu dan Koramil 0818/02 Batu, Jawa Timur, Kamis (30/9/2021).

TNI gadungan ini mengaku bernama Suharto dan berpangkat mayor.

Saat dilakukan pemeriksaan, Suharto menyimpan foto saat ia mengenakan seragam TNI AU berpangkat Letnan Dua (Letda).

Baca juga: Buat Resah Warga, Pemuda Mabuk Tergeletak di Jalan Raya dan Sempat Lempari Batu ke Pengemudi

Baca juga: Rekonstruksi Penyerangan Posramil Kisor Maybrat Digelar, 7 Tersangka Dihadirkan

Sedangkan foto yang terpasang di kartu identitasnya, berseragam loreng dengan pangkat mayor.

Sebelah kanan seragamnya, ada tanda nama S Prasetiawan. Sedangkan di lengan kirinya terdapat bet provos.

Danramil 0818/02 Batu, Kapten Abdul Kodir menjelaskan, Suharto ditangkap di sebuah vila yang ada di Kelurahan Songgokerto.

Tertangkapnya Suharto berawal dari kecurigaan warga yang melihat gerak-gerik Suharto karena meminta-minta uang.

"Warga yang curiga lalu melapor ke Babinsa. Setelah dilihat Babinsa, ternyata diketahui bahwa Suharto adalah TNI gadungan," katanya.

Baca juga: Pengakuan Pemuda di Palembang yang Bunuh Neneknya, Gara-gara Tak Diberi Uang Rokok

Suharto lalu didatangi dan diamankan. Sejumlah warga sempat meluapkan emosi kepada Suharto. Petugas langsung bergegas membawa Suharto ke Koramil 0818/02 Batu.

Suharto menggunakan identitas palsunya untuk meminta uang kepada warga.

Beberapa pihak yang dimintai uang adalah pengelola vila dan hotel. Suharto meminta sumbangan dengan alasan perayaan HUT TNI-AD.

"Padahal TNI-AD tidak pernah meminta-minta seperti ini. TNI-AD tidak meminta sumbangan untuk perayaan apapun," ungkapnya.

Suharto yang merupakan warga Kota Malang itu membawa uang Rp 435 ribu. Belum diketahui pasti apakah itu uang hasil meminta-minta atau uangnya sendiri.

"Saat ditanya ia linglung," katanya.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved