Anaknya Ditangkap karena Jual Senpi, Ibu Atlet Tembak Syok: Dia Bilang Lumayan Buat Beli HP Baru
Lantaran menjual senjata api rakitan (senpira) berserta tiga peluru secara ilegal, seorang atlet menembak ditangkap polisi.
Kata Christoper, pelaku ini dijanjikan uang jika senjata itu terjual. Namun, saat itu ia tidak bertemu dengan orang yang memesan senjata tersebut.
Karena tak bertemu, ia lantas memutuskan untuk pulang ke Palembang dan menyelipkan senjata tersebut di pinggangnya.
“Pelaku mengaku akan mendapatkan uang jika senjata itu terjual, namun ia tak bertemu dengan pembelinya,” jelasnya.
Baca juga: Pengakuan Pemuda di Palembang yang Bunuh Neneknya, Gara-gara Tak Diberi Uang Rokok
Meskipun masih berusia muda, kata Christper, AR tetap terancam undang-undang darurat Pasal 1 Ayat 1 No.12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun ke atas.
"Namun proses hukum terhadapnya tetap akan disesuaikan dengan usia dia yang masih di bawah umur," kata Christoper dikutip dari TribunSumsel.com.
Kepada polisi, AR mengaku tidak mengetahui berapa upah yang ia akan terima jika berhasil menjual senjata itu.
Kata AR, ia sengaja menerima perintah membawa senpira karena ingin mendapat uang untuk membeli handphone baru.
“Karena senjata itu belum terjual, cuma dijanjikan upah saja tak disebutkan berapa,” kata AR.
Kata AR, ia menjadi atlet menembak sejak duduk di bangku SMP.
Bahkan, pada 2019 lalu di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang diselenggarakan di Prabumulih ia sempat mewakili Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
“Selama di Perbakin juga sudah pernah dapat perak, perunggu dan emas. Saya terpaksa ambil ini, karena tak ada tawaran selama pandemi,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Perbankin Muba Pathi Riduan membenarkan bahwa dua tahun lalu AR sempat membela Muba di PorProv di Prabumulih.
Namun, ia membantah jika AR adalah atlet mereka.
“Itu atlet Palembang. Kalau membela kabupaten mana saat bertanding tidak masalah tapi dia bukan atlet Perbankin Muba," kata Pathi singkat.
(*)
Berita daerah lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Anak Saya Bilang Lumayan Bu Buat Beli HP Baru, Saya Tidak Tahu Kalau Dia Berurusan dengan Polisi""