Pedagang Pinang
Dari Jualan Pinang, Mama Irence Erewan Biayai Sekolah Anak-Anaknya
Demi melihat anak-anaknya sukses dan menjadi sarjana, Irence Erewan (45) rela menjual pinang di Jalan Ahmad Yani, Kota Sorong, Papua Barat.
Penulis: Safwan Ashari Raharusun | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Demi melihat anak-anaknya sukses dan menjadi sarjana, Irence Erewan (45) rela menjual pinang di Jalan Ahmad Yani, Kota Sorong, Papua Barat.
Perempuan asal Kabupaten Serui, Papua, itu sehari-hari hanya menghabiskan waktunya untuk berjualan pinang di pinggiran Jalan Ahmad Yani.
Baca juga: Usap Kepala Prajurit yang Jadi Korban KKB, Jenderal Andika Kabulkan Permintaan Pindah Tugas: Boleh
Irence mengaku, berjualan pinang sejak tahun 2009 di tempat tersebut.
"Pinang yang ada dan dijual ini saya dapat dari kebun sendiri,"kata Irence kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat (8/10/2021).
Baca juga: Modus Dekati Sepasang Kekasih dan Tuduh Berbuat Mesum saat Berteduh, 2 Pria Ternyata Pencuri Tas
Ia mengaku, selama berjualan pinang dibawah terik panas matahari maupun hujan, tetap bertahan dan tak merasa malu serta minder dengan kondisi itu.
Lantaran, sejak merintis jualan pinang, ia bertekad untuk menyekolahkan keempat buah hatinya hingga sarjana dan sukses.
"Dari jualan pinang ini, saya sudah bisa Sekolahkan anak pertama hingga Sarjana, dan sudah bekerja di Manokwari,"ujarnya.
Baca juga: Kondisi Prajurit TNI yang Jadi Korban KKB, Langsung Minta Pindah Tugas saat Dijenguk Jenderal Andika
Hingga kini, Irence sedang berjuang untuk menyekolahkan ketiga anaknya yang masih duduk di bangku SMP,SMA dan di perguruan tinggi.
"Dua masih sekolah di Sorong (SMA dan SMP), sementara ada yang masih lanjut kuliah di Manado,"katanya.
Hasil Jualan Pinang
Selain itu, Irence mengatakan, pinang yang dijual per tumpuk biasanya dibandrol dengan harga Rp10 ribu.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Leg Kedua Timnas Indonesia Vs Taiwan: Senin, 11 Oktober 2021
Kata ibu empat anak itu, dalam sehari hasil dagangannya bisa laku Rp300 ribu.
"Jualan saya ini sehari bisa laku Rp 300 ribu, kalau sepi sekali itu sehari hanya Rp200 ribu saja,"ujarnya.
"Kalau sebulan biasa saya bisa dapat Rp9 juta,"katanya.
Baca juga: Kabar Baik, Kasus Covid-19 Menurun hingga 2 Tempat Karantina di Jayawijaya Ditutup Sebelum Digunakan
Dari penghasilan perbulan Rp 9 juta, dibagi untuk kebutuhan keluarga dan separuhnya membiayai sekolah anak-anaknya.
Ia berharap, orang Papua jangan malu berjualan pinang di jalan, sebab rezeki itu Tuhan yang atur.(*)