Paulus waterpauw
Selain Berdoa, Dengar-dengaran OrangTua Ialah Kunci Sukses Paulus Waterpauw
Selain berdoa, ternyata dengar-dengaran kepada orangtua, ialah kunci sukses seorang Paulus Waterpauw.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Ri
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA -
Baca juga: Ini Cara Warga Bucen II Entrop peringati HUT Sumpah Pemuda ke-93
Hal itu disampaikannya dalam acara ibadah syukur HUT ke-58 dan promosi jabatan atau alih tugas di BNPP, yang digelar di salah satu hotel ternama di Kota Jayapura, Papua, Jumat (29/10/2021) malam.
"Patuh dan dengar-dengaran kepada orang tua itu, kunci sukses saya saat ini, selain berdoa," katanya.
Deputi II Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Komjen Pol Drs Paulus Waterpauw itu, diketahui mengikuti acara ibadah syukuran, terkait posisi baru yang diembannya.
Dalam acara yang digelar secara sederhana itu, Paulus mengungkapkan, semasa kecil selalu tunduk dan patuh kepada ayah dan ibunya, Ferdinan Waterpauw dan Yacomina Atiamuna.
Baca juga: Pastor Dominukus: Intan Jaya yang dulu Damai dan Tentram kini Tinggal Certa
"Pada saat itu, saya ingin bermain bersama teman-teman, seperti main bola, tapi ketika dipanggil dan diajak kerja oleh bapak dan mama, saya langsung ikuti," kenangnya.
Menurut Paulus, hal itu yang kemungkinan besar menjadi sebab dirinya dapat meraih kesuksesan seperti saat ini.
Pada momentum itu, Paulus menceritakan soal rasa sedihnya yang tidak sempat melihat sang ibunda tercinta Yacomina Atiamuna yang dipanggil sang khalik.
Saat Ia baru beberapa bulan menjadi taruna polisi di Akmil, dan baru diketahui setelah delapan bulan lamanya.
Kemudian jelang tahun keempat saat akan menyelesaikan pendidikan, ayahnya Ferdinan Waterpauw yang juga seorang polisi pergi untuk selamanya.
"Saya tidak sempat melihat mama saya, saya baru tahu setelah delapan bulan di awal pendidikan," sebutnya.
Baca juga: Ini Kata Johanes Rettob Kepada 2.731 Peserta Peparawi XIII
Palulus berkisah, teman-temannya saat itu menyumbang uang untuk ke kampung halaman lihat kuburan mama.
"Ada keluarga saya yang sampaikan, bahwa posisi kuburan mama di bawah pohon polo," ungkapnya dengan nada pelan.
Tak lama kemudian, saat ditingkat empat, bapanya meninggal dunia, dan saat itu diakui Paulus tidak bisa berbuat apa-apa, karena harus menyelesaikan pendidikannya.