ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Mantan Napi di Lapas Narkotika Jogja Ngaku Dianiaya, 2 Tim Investigasi Dibentuk Selidiki

Kemenkumham Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mendalami dugaan penyiksaan yang dialami oleh mantan narapidana Lapas Narkotika II A Yogyakarta.

(KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO)
Gusti Ayu (Jilbab) dan kalapas IIA Narkotika Yogyakarta Cahyo Dewanto saat bertemu dengan awak media jelaskan pembentukan tim investigasi, Selasa (2/11/2021) 

TRIBUN-PAPUA.COM - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mendalami dugaan penyiksaan yang dialami oleh mantan narapidana Lapas Narkotika II A Yogyakarta.

Selain dari Kemenkumham, bersama Lapas Narkotika IIA Yogyakarta membuat dua tim investigasi.

Sebelumnya para mantan narapidana itu mengadukan kasus dugaan kekerasan kepada Ombudsman Republik Indonesia (ORI).

Baca juga: KKB Sempat Menyerang, Polri Pastikan Bandara Sugapa Intan Jaya Tidak Terbakar

Baca juga: Kabar Bandara Sugapa Intan Jaya Terbakar, Kapolres: Itu Kabar HOAX

Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DIY Gusti Ayu Putu Suwardani menjelaskan, setelah mencuatnya kabar dugaan kekerasan yang dialami oleh mantan narapidana pihaknya lalu membuat tim investigasi.

"Kami sedang investigasi, saya langsung tindak lanjuti kirim tim ke lapas narkotika hari ini saya tambah tim investigasi untuk menyebar mencari informasi," ujar Gusti saat ditemui awak media di Lapas Narkotika IIA Yogyakarta, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (2/11/2021).

Gusti menyampaikan, selain membentuk tim investigasi pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Ombudsman serta mitra lainnya untuk mengkolaborasi informasi terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oleh petugas lapas kepada para pantan narapidana.

Baca juga: Kronologi Temuan Mayat Ibu dan Bayi di Lokasi Proyek Galian Pipa, Saksi Kira Bangkai Hewan

"Kami Kanwil Kemenkumham terus menginvestigasi kejadian atau laporan dari mantan narapidana tersebut. Kita koordinasi dengan Ombudsman dan mitra-mitra lainnya untuk kolaborasikan agar makin lengkap informasi. Kami ada di dalam semua untuk investigasi mencari kedalaman informasi tersebut," kata dia.

Ia menyampaikan, tim investigasi sudah turun mencari kebenaran soal kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan petugas kepada para mantan narapidana.

Sementara ini, Kemenkumham DIY belum mendapatkan informasi yang disampaikan para mantan narapidana tersebut.

Tim investigasi telah turun ke blok yang pernah digunakan mantan napi bernama Vincent untuk menjalani masa hukumannya. Dalam investigasi awal ini tim investigasi belum menemukan informasi terkait kekerasan di Lapas.

"Kami memeriksa semuanya, kami coba gali beberapa informasi sekalian kita sudah bisa memastikan walaupun belum mendalam. Karena memang belum semua belum kita tanya. Termasuk petugasnya belum semua kita tanya," kata dia.

"Kami melihat fakta tidak ada seperti itu mereka memgakui tidak ada dan badan bersih semua," imbuh dia.

Baca juga: Viral Video Oknum Polantas Minta 1 Karung Bawang sebagai Ganti Tilang, Ini Kata Polda Metro Jaya

Sementara itu Kepala Lapas Narkotika IIA Yogyakarta Cahyo Dewanto menambahkan,  pihaknya juga turut membuat tim investigasi untuk mengetahui duduk perkara kasus dugaan kekerasan kepada para narapidana.

"Kita juga bentuk tim investigasi apakah laporan yang diberikan bersangkutan kebenaran adanya atau tidak, tetap kita dalami," kata dia.

Dengan adanya kasus ini, ia mengaku terpukul, lantaran selama ini Lapas Narkotika IIA Yogyakarta ini dipilih mejadi proyek rehab seluruh Indonesia.

"Kita seolah-olah abai, padahal kita oleh pimpinan ditunjuk untuk proyek rehab se-Indonesia. Pola kehidupan kita sudah ditiru oleh satker lain," kata dia.

(*)

Berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dugaan Kekerasan kepada Napi di Lapas Narkotika Yogya, 2 Tim Investigasi Dibentuk"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved