Pengakuan Suami TKW yang Jenazahnya Belum Dipulangkan ke Indonesia, Dikabari sejak 17 September 2021
Suami Suprihatin, yakni Sumanto mengatakan, dirinya menerima kabar sang istri meninggal pada 17 September 2021 lalu.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Mujianto belum menjawab permintaan konfirmasi yang diajukan Kompas.com.
Tapi sebelumnya, pada Senin (1/11/2021), Mujianto mengatakan bahwa jenazah Suprihatin belum dapat dipulangkan ke Blitar karena masih menunggu jadwal penerbangan pesawat kargo.
Dia tidak menyebutkan adanya masalah lain dan juga kapan Suprihatin meninggal dunia.
Sementara menurut informasi yang diterima Sumanto dari agensi, pandemi Covid-19 merupakan salah satu sebab jenazah istrinya tidak dapat segera dipulangkan.
Namun Sumanto juga mengungkapkan penyebab lain, yaitu tidak adanya asuransi yang mengcover biaya perawatan kesehatan dan pemulangan jenazah istrinya.
"Karena sudah keluar dari majikan jadi katanya gak ada asuransinya. Enggak tahu, tapi katanya begitu," ujar Sumanto.
Baca juga: Pengakuan Pelaku Campurkan Apotas ke Air Minum, Cemburu pada Suami Korban tapi Malah Salah Sasaran
Masalah Kesehatan, Suami Minta Istrinya Pulang
Menurutnya, sekitar sebulan sebelum Suprihatin masuk rumah sakit, istrinya mengeluhkan masalah kesehatan.
Sumanto mengaku segera meminta istrinya untuk keluar dari pekerjaannya dan mengurus kepulangan ke Indonesia.
Suprihatin setuju karena selama ini sering mengeluh kelelahan.
Dia juga mengaku jarang mendapatkan cuti kerja seperti rekan-rekannya yang lain sesama TKW di Taiwan.
Berdasarkan pemeriksaan kesehatan, Suprihatin mengalami gangguan tekanan darah dan jantung.
Gangguan kesehatan itu baru dialaminya setelah bekerja di Taiwan.
Dibawa ke RS
Sebulan kemudian, kondisi kesehatan Suprigatin kian menurun hingga dilarikan ke rumah sakit.