ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Peparnas XVI Papua 2021

Tak Bisa Melihat, Atlet Jawa Barat Yadi Sopian Kagum Terhadap Papua Melalui Cerita

Walaupun tak bisa melihat, atlet Catur asal Jawa Barat Yadi Sopian (49) mengaku kagum, terhadap keindahan tanah Papua melalui cerita.

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Ri
Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara
PEPARNAS XVI PAPUA - Tim Cabang Olahraga (Cabor) Catur NPCI Jawa Barat menyatakan rasa bangganya, bisa menginjakkan kaki di tanah Papua, untuk mengikuti Peparnas XVI Papua, Rabu (3/11/2021). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Walaupun tak bisa melihat, atlet Cabang Olahraga (Cabor) Catur asal Jawa Barat Yadi Sopian (49) mengaku kagum, terhadap keindahan tanah Papua

Saat ditemui Tribun-Papua.com di tempat penginapannya Rabu (3/11/2021), Yadi menceritakan kesannya terhadap Papua, saat menginjakkan kaki pertama kalinya. 

"Kami berangkat dari Bandung langsung ke Jayapura pakai pesawat carteran, dan itu kurang lebih 6 jam perjalanan," katanya. 

Yadi mengaku tak sabaran, ingin mendarat selama berada di atas pesawat. 

"Terbangnya lama sekali, 6 jam kita terbang, nyampenya masih di Indonesia, sungguh negara ini sangat luas," kagumnya. 

Sesaat sebelum mendarat di Sentani, teman-temannya yang duduk bersamanya mengatakan padanya, kita lagi di atas perbukitan hijau dan indah sekali.

Baca juga: Keluarga Korban Minta Oknum Bupati Pelaku Penikaman Diporses Hukum

Walaupun tak bisa melihat, dari penjelasan yang disampaikan oleh rekan-rekannya itu, sudah menggetarkan hati pria asli Sunda itu.

"Oh yah, apakah di bukit itu ada perumahan atau seperti apa ?," tanyanya kembali kepada rekan sejawatnya. 

Salah seorang temannya menjawab, "yah ada rumah-rumah di pinggiran danaunya,". 

Saat mendarat di Bandar Udara Sentani Kabupaten Jayapura, Yadi baru mengetahui kalau danau yang diceritakan di dalam pesawat itu bernama Danau Sentani, beserta hamparan perbukitan hijau. 

"Waktu sudah di bandara itu, saya bisa rasakan kehangatan orang Papua, melalui suara mereka yang bilang selamat datang," ucapnya. 

Baca juga: Pilihan KKB: Menyerah Atau Terus Diburu

Walaupun tak melihat bagaimana situasi di Bandar Udara Sentani, namun saat tiba dan disambut, Yadi sudah dapat menyimpulkan keramahtamahan orang Papua.

"Meskipun belum terlalu banyak, saya tanya-tanya ke orang Papua, tetapi sudah bisa tergambar dengan jelas, kesan pertama di Papua itu indah dan ramah," pungkasnya. 

Saat menaiki bus penjemputan dari Bandara Sentani menuju Hotel Sahid Entrop, tempat penginapan, Yadi juga dijelaskan oleh teman-temannya sesama atlet, tentang alam dan keadaan sekitar. 

"Mereka bilang ini sepanjang perjalanan kita lihat danau, ada rumah tapi tidak terlalu padat, dan perbukitan hijau," jelasnya mencontohkan apa yang disebut teman-temannya.

Pria kelahiran 10 November 1972 itu, mengaku sejak dulu, sangat ingin mengunjungi Papua, hanya saja belum ada kesempatan. 

"Kalai kita lihat di tv kan, Papua itu kebanyakan soal tembak menembak dan kekacauan yang ramai, tapi ini terbukti sampai di sini, tidak seperti itu," tandasnya. 

Baca juga: Pertahankan Gelar Juara Umum, Cabor Catur NPCI Jawa Barat Ingin Cetak Sejarah di Papua

Pria peraih medali perak di ajang Asian Paragames Myanmar 2013 itu, mengaku dapat merasakan keindahan Papua, walau terbatas hanya melalui panca indera telinganya. 

"Mungkin karena saya tidak bisa melihat secara visual, saya biasa tanya kondisi ke teman soal tempat baru, dan pada saat tiba tadi di Papua ini, udaranya panas," jelas Yadi. 

Secara garis besar, melalui informasi yang dijelaskan oleh orang, dan tangkapan pendengarannya, Yadi menyatakan Papua itu indah dan orangnya ramah. 

"Saya pikir Papua masih alami dan kita sama-sama harus jaga alamnya yang penuh dengan keindahan," katanya. 

Dari panca indera telinganya, Yadi bisa mendapatkan gambaran dialek penduduk lokal Papua, yang menurutnya sangat unik dan penuh keakraban. 

Baca juga: Jelang Peparnas XVI, Pelatih Cabor Catur NPCI Jawa Barat Minta Doa dan Dukungan

Meski gelap dalam pandangan, namun hati seorang Yadi, dapat merasakan kedamaian saat tiba di Papua

"Banyak orang yang suka menyapa di Papua ini," pujinya. 

Pria yang memiliki hobi bermain musik itu, bsrpesan kepada generasi muda, untuk selalu bersyukur dalam setiap kesulitan hidup, dan jangan pernah menyerah untuk berjuang menggapai impian dan cita-cita. 

"Semua yang tuhan berikan itu kita manfaatkan baik, tidak boleh disia-siakan," tutupnya. 

Sekadar diketahui, Yadi Sopian akan mewakili Provinsi Jawa Barat untuk Cabor Catur di Peparnas XVI Papua.(*) 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved