Persipura
Soal Pengaturan Skor, Jacksen F Tiago: Saya Tak Perlu Berkomentar
Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago, tidak mau berkomentar banyak soal isu pengaturan skor di Liga 1 lantaran tidak pernah terlibat.
"Untuk yang musim ini, saya dua kali main. Bisa jadi semua pertandingan wasit melakukannya (ikut terlibat)," jawabnya.
"Kalau untuk teknis di lapangan kita pakai kode yang sebelumnya sudah ditentukan," katanya.
"Jadi ketika kita diperintah memainkan sebuah pertandingan, seperti contoh di situ jelas ada handball di kotak penalti, tim yang seharusnya bisa menang dan mendapat penalti, tetap tidak diberi penalti oleh wasit," jelas Mr. Y.
"Jadi sengaja kadang dibiarkan, padahal kita sebenarnya tahu," imbuhnya lagi.
Baca juga: Tengok Persiapan 950 Penari di Pembukaan Peparnas XVI
Munculnya mafia pengaturan skor di tubuh sepakbola nasional ini tentu membawa kesedihan tersendiri bagi para pelaku dan pecinta sepakbola Tanah Air.
Kesedihan itu dirasakan juga oleh pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago, yang sudah terlibat dengan sepakbola Indonesia sejak menjadi pemain Petrokimia Putra pada 1994 silam.
Namun, meski merasa sedih, Jacksen merasa dirinya tidak perlu berbicara banyak soal masalah pengaturan skor di Indonesia.
Baca juga: Binggung Mau Nonton Pembukaan Peparnas, Halaman Kantor Otonom Tersedia Lokasi Nobar
"Saya rasa itu sebuah ranah yang saya tidak perlu berkomentar. Yang jelas kita sportsmanship itu harus selalu dinomor satukan," tutur Jacksen dikutip Tribun-Papua.com dari laman Bola Sport, Kamis (4/11/2021).
"Saya tidak akan bicara pengaturan skor karena pertama saya tidak pernah terlibat, tidak pernah memberi ruang kepada hal-hal seperti itu mendekati saya secara pribadi."
Kendati begitu, Jacksen punya harapan besar agar sepakbola Indonesia bisa menjadi semakin sehat dan terbebas dari segala praktik pengaturan skor.
Sebab, sebagai pelaku sepakbola yang berasal dari Brasil, Jacksen selalu merasa atmosfer sepakbola Indonesia jauh lebih besar ketimbang Negeri Samba.
"Kalau negara saya itu mereka mengisi stadion penuh seperti di Indonesia hanya di pertandingan besar, seperti Flamengo vs Vasco, Sau paulo dengan Santos," kata Jacksen.
"Kalau di Indonesia, Liga 2, Liga 3 pun bisa penuh stadion meskipun mereka tidak promo."
Baca juga: Mama-mama Papua Penjual Kerajinan Khas Papua Akui Ditelantarkan PB Peparnas XVI
"Saya punya harapan sepak bola Indonesia yang kita semua cintai, meskipun saya orang Brasil saya merasa bagian dari sepak bola Indonesia juga semoga sepak bola yang kita cintai itu bisa terlepas dari hal itu dan lebih sehat."
"Semoga suatu waktu nanti kita bisa melihat sepak bola Indonesia jauh dari isu-isu seperti itu dan menjadi olahraga yang bisa menunjukan sportivitas setinggi-tingginya," tandasnya. (*)