Papua Terkini
Minta Pemda Lindungi Teluk Berau, Raja Arguni: Kita Buat Aturan Adat
Raja dan masyarakat di Distrik Arguni, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, meminta pemerintah daerah agar harus tegas dalam menyelematkan kawasan perairan
Penulis: Safwan Ashari Raharusun | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Raja dan masyarakat di Distrik Arguni, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, meminta pemerintah daerah agar harus tegas dalam menyelematkan kawasan perairan di Teluk Berau.
Pasalnya, wilayah tersebut telah dijadikan sebagai kawasan konservasi, namun hingga kini masih disusupi oleh nelayan dengan kapal ukuran besar.
Raja atau Petuanan Arguni Hanafi Pauspaus (45) mengatakan, harusnya kapal-kapal dengan ukuran besar tidak boleh masuk di kawasannya.
Baca juga: Komplotan Pemalsu Uang di Tegal Diringkus, Sehari Bisa Cetak Rp5 Juta dan Buat Sesuai Pesanan
"Kita di Fakfak, ada dua petuanan telah masuk di wilayah konservasi, salah satunya yakni Arguni,"kata Pauspaus kepada TribunPapuaBarat.com, Selasa (9/11/2021).
Sehingga, kawasan ini hanya dikasuskan untuk masyarakat asli Arguni, yang mayoritas nelayan kecil untuk mencari suaka di Teluk Berau.
"Kalau tidak dibatasi, maka masyarakat di Arguni malah kehilangan pekerjaannya sebagai nelayan, lantaran hasil laut telah dikuasai oleh nelayan dengan kapal besar,"katanya.
Baca juga: Cuti Melahirkan, Fauzun Nihayah Tetap Layani Masyarakat Pedalaman Merauke
Jika tidak disikapi oleh pemerintah daerah, maka sebagai petuanan di Arguni, pihaknya akan membuat sebuah aturan adat.
"Agar yang masih berani masuk di wilayahnya maka otomatis langsung berhadapan dengan sangsi adat,"ujarnya.
Senada dengan itu, salah satu orang tua di Arguni Husen Saiyof (75) menambahkan, dengan masuknya kapal besar di Teluk Berau, harus menjadi catatan penting pemerintah.
Baca juga: Raih Medali Emas, Dimas Sebut Bonusnya Buat Beli Rumah Untuk Sang Ibu
Pasalnya, para nelayan asli Arguni sudah sering menemukan masih saja ada kapal besar melakukan operasi ikan di perairan Teluk Berau ini.
Baca juga: Ayah Tewas Ditabrak Truk saat Anak Gemakan Azan di Masjid Dekat TKP, Tetangga: Anaknya Tidak Tahu
"Untuk itu kami minta agar pemerintah harus bisa serius dalam merespon persoalan ini,"tambah dia.
Sehingga, harapannya persoalan ini bisa segerakan disikapi oleh pemerintah daerah.(*)