Papua Barat Terkini
Pemerintah Bakal Datangkan Bawang Merah dari NTB ke Papua dan Papua Barat
Pemerintah akan mendatangkan pasokan bawang merah dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Provinsi Papua dan Papua Barat
Penulis: Safwan Ashari Raharusun | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemerintah akan mendatangkan pasokan bawang merah dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Provinsi Papua dan Papua Barat.
Langkah tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadi kekosongan stok selama perayaan Natal dan Tahun Baru di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Ibu dan Bayi di Kupang, Gelisah dan Tak Bisa Tidur hingga Serahkan Diri
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat, Georga Yarangga mengatakan, sekarang hasil perkebunan di Bima sedang dalam musim panen.
"Kami telah melakukan Zoom Meeting dengan Kementerian Perdagangan,"kata George Yarangga ketika dihubungi TribunPapuaBarat.com, Selasa (7/12/2021).
Dalam zoom tersebut, menurut dia, kementerian telah merekomendasikan agar stok barang menjelang Natal di Papua dan Papua Barat, akan dibackup oleh Provinsi NTB.
Baca juga: Anggota DPRP Dapil 2 Papua, Nilai Bandara Antariksa di Biak akan Serap Banyak SDM
"Bima sekarang lagi musim panen bawang merah, dan sedang mengalami kelebihan stok,"ujarnya.
Ia menyebutkan, dalam kondisi seperti itu teman-teman di Bima, ingin menyuplai bawang ke dua wilayah ini.
Pasalnya, untuk saat ini harga bawang di Papua Barat berada dikisaran Rp 40 ribu ke atas, sementara NTB hanya Rp 17 ribu.
Baca juga: Muatan Truk Kayu Penabrak Bus SPN Polda Jambi Melebihi Kapasitas, Siswa Asal Papua Tewas
Nantinya, dengan pasokan dari NTB untuk dua wilayah ini maka bisa dijadikan subsidi.
Hanya saja, lanjut dia, para pedagang yang ada di Papua dan Papua Barat, langsung menghubungi.
Baca juga: 2 Bulan Krisis Minyak Tanah hingga Bensin di Raja Ampat, Pemerintah dan Pertamina Dipertanyakan
"Sehingga, bawang yang di jual ke konsumen masih bisa dengan harga murah," kata Yarangga.
Paling tidak, tambah dia, harga bawang di Papua dan Papua Barat, akan turun menjadi Rp 30 ribu ke bawah.(*)