ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Diduga Rasis Terhadap Etnis Tionghoa, Ini Klarifikasi Finalis Puteri Indonesia 2015 Olvah Alhamid

Menyikapi rekaman video viral yang beredar di platform media sosial yang diduga mengandung rasisme terhadap etnis Tionghoa, Olvah Alhamid buka suara.

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Roy Ratumakin
Tribun Jateng
PUBLIK FIGUR PAPUA - Sosok Olvah Alhamid, yang mendapat sorotan usai melontarkan kata-kata yang dinilai sebagian pihak, termasuk kategori rasisme, Rabu (8/12/2021). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Menyikapi rekaman video viral yang beredar di platform media sosial yang diduga mengandung rasisme terhadap etnis Tionghoa, Olvah Alhamid buka suara.

Finalis puteri Indonesia 2015 itu, terpantau mengunggah sebuah video berdurasi 4 menit 7 detik, dalam akun Youtube pribadinya Selasa (7/12/2021).

Berdasarkan pantauan Tribun-Papua.com Rabu (8/12/2021), video tersebut berisi klarifikasi dan permohonan maaf dari wanita berdarah Fakfak dan Sarmi itu.

Baca juga: John Lennon Ditembak Penggemarnya, Mark David Chapman 8 Desember 1980

"Di sini saya ingin mengklarifikasi, mungkin teman-teman sudah melihat video viral, tentang saya di Bandara Soekarno Hatta, dan saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya, atas apa yang saya bilang," jelasnya.

Diakui Olvah, perbuatan tersebut tidak seharusnya ia lakukan dan apapun penjelasannya dalam video klarifikasi tersebut, tidak membenarkan sikapnya saat itu.

"Hanya saja memang, di masa lalu saya sering mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dan membuat luka mendalam terhadap saya, terutama dari ras-ras tertentu di Indonesia, khususnya ras China," kisahnya dalam video klarifikasi.

Hal itu juga dikatakan Olvah, pernah menimpa orangtuanya, dan keluarganya.

"Orangtua saya pernah pada suatu hari berjalan di satu mall, dan kami diludahi oleh beberapa oknum itu," sebutnya.

Baca juga: KSAD Dudung: Penanganan di Papua Melalui Pendekatan Kemanusiaan

Kemudian, pada setiap kesempatan wawancara, dirinya mengatakan selalu bercerita tentang kata-kata ejekan yang pernah diterimanya oleh etnis tertentu.

"Jujur itu memberikan luka tersendiri bagi saya, sering sekali mendapat perlakuan seperti mereka jijik dengan saya atau dengan kami," terangnya.

Olvah menerangkan, sebelum video viral itu direkam, perlakuan jijik atau sikap yang dinilainya buruk tersebut membuat dirinya terluka kembali.

Baca juga: Kasus Polwan yang Dipukul Oknum TNI di Palangkaraya Berujung Damai, tapi Tetap Ditindak

"Sebenarnya berawal dari seperti inilah, saya menggaungkan stop rasisme dan diskriminasi," tambahnya.

Diakui Olvah, memang saat ada di bandara tersebut, ia tidak membuat video selama berada di pesawat terbang.

"Tetapi dari pesawat itulah permulaan video itu terjadi," tandasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved