ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kronologi Warga Jambi Diinjak Gajah hingga Meninggal, sempat Menggiring Kawanan agar Tak Lewat Kebun

Sarmani (70), meninggal dunia, pada Senin (3/1/2022), setelah terinjak gajah liar dan dirawat di rumah sakit selama tiga hari.

Editor: Claudia Noventa
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi - Sarmani (70), meninggal dunia, pada Senin (3/1/2022), setelah terinjak gajah liar dan dirawat di rumah sakit selama tiga hari. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Sarmani (70), meninggal dunia, pada Senin (3/1/2022), setelah terinjak gajah liar dan dirawat di rumah sakit selama tiga hari.

Diketahui, Sarmani yang merupakan Kepala Dusun IV Medelang Desa Muara Sekalo, itu terinjak saat mencoba menggiring gajah agar tidak melewati kebunnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Suherman selaku Kepala Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo saat dihubungi via telepon.

"Saya baru dapat kabar dari keluarganya. Meninggal pagi ini di Rumah Sakit Haji Hanafi Bungo," kata Suherman selaku Kepala Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi saat dihubungi via telepon.

"Lalu tiba-tiba datang gajah lain dari arah berlawanan. Mungkin sama-sama terkejut," tutur Suherman.

Baca juga: 2 Begal di Medan Nyaris Tewas Diamuk Massa

Baca juga: 2 Orang Termasuk Bocah 9 Tahun Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Solo-Ngawi, Sopir Diduga Ngantuk

Suherman menceritakan kronologi kejadian Sarmani saat diinjak gajah.

Di hari kejadian, Sarmani bersama rekannya sedang menggiring gajah agar tidak melewati kebun miliknya.

Suherman mengatakan, ketiga warga lain sempat menghindar dari gajah tersebut tapi Samarni terinjak gajah.

Setelah kejadian, warga langsung membawa Sarmani ke RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo.

Namun Sarmani tidak bisa langsung dioperasi karena dokter sedang tidak berada di tempat.

"Dokternya sedang sakit waktu itu maka Sarmani dirujuk ke Bungo (RSUD Hanafi Bungo)," kata Suherman.

Dikutip dari Tribunnews, menurut hasil pemeriksaan dokter, tulang rusuk Sarmani patah dan paru-parunya sedikit rusak akibat kena gading gajah liar yang mengamuk.

Suherman mengatakan, wilayah yang saat ini dialihfungsikan sebagai perkebunan warga, sejak dahulu merupakan tempat perlintasan gajah.

"Hampir tiap tahun gajah lewat di situ. Namun kejadian yang memakan korban jiwa terjadi sekitar 5 atau 6 tahun lalu," seingat Suherman.

Baca juga: Pengakuan Pelaku yang Bunuh Wanita Pakai Setrum, Ngaku Risih Ditagih Utang dan Korban Tolak Putus

Gajah sedang fase dispersal

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Tags
Gajah
Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved