Fakta Rekonstruksi Kecelakaan di Nagreg, Tangisan Ibu Korban hingga Saksi Ingin Tendang 3 Pelaku
Rekonstruksi kecelakaan di Nagreg, Bandung, Jawa Barat yang menewaskan Handi dan Salsabila digelar pada Senin (3/1/2022).
TRIBUN-PAPUA.COM - Rekonstruksi kecelakaan di Nagreg, Bandung, Jawa Barat yang menewaskan Handi dan Salsabila digelar pada Senin (3/1/2022).
Rekonstruksi tersebut disaksikan oleh ibu Salsabila, Suryati (41), yang tak berhenti menangis menyaksikannya.
Suryanti berdiri di samping kanan jalan di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, yang menjadi TKP tabrak lari yang melibatkan tiga oknum TNI AD.
Baca juga: Bergaji Rp 3 Juta, Sekdes di Pati Viral Hadiahi Anaknya Mobil Rubicon, Ternyata Ini Sosoknya
Baca juga: Detik-detik Evakuasi Jasad Wanita Tanpa Busana di Bendungan Sungai sedalam 15 Meter saat Malam Hari
Dari awal rekonstruksi, Suryati didampingi kerabatnya yang terus berusaha menenangkan Suryati.
Suryati sendiri mengaku lega setelah ketiga tersangka ditangkap dan rekonstruksi digelar.
"Setelah meihat rekonstruksi, ya merasa lega saja," kata Suryati, saat ditemui setelah rekonstruksi dikutip dari Tribun Jabar.
Setelah melihat rekonstruksi, Suryati mengaku kesal sekaligus kasihan juga kepada tersangka.
"Ya ada kasihan juga udah gitu mah, melihat mukanya juga," kata Suryati, yang terlihat masih berkaca-kaca.
Suryati berharap tersangka bisa dihukum setimpal dengan apa yang telah ia perbuat.
"Harapannya, ya bisa dihukum sesuai dengan undang-undang, dan pasal yang ada, saya serahkan saja kepada yang berwenang," ucapnya.
Saksi Ingin Tendang 3 Pelaku
Saefudin Juhri (52) adalah saksi mata yang melihat peristiwa kecelakaan yang terjadi pada Rabu, 8 Desember 2021."Inget pisan (wajah pelaku), soalnya saat kejadian bareng ngangkat korban (sangat ingat karena saat kejadian mengangkat korban bersama), kejadiannya cukup lama, dan ternyata seperti itu kejadiannya," kata Saefudin di Nagreg, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Mafia Tanah Ancam Bakal Bunuh Dino Patti Djalal, Bukti Rekaman Diserahkan ke Polisi
Menurut Saefudin, saat itu pelaku yang merupakan oknum TNI mengaku akan membawa korban ke rumah sakit, bahkan sempat menanyakan ambulan kepadanya.
"Pas diambil, dia bilang mau ke rumah sakit. Tolonglah bantuin, mau diambil ke rumah sakit aja," ujar Saefudin.
Salsabila (14) dan Handi (17) tak dibawa ke rumah sakit. Keduanya ditemukan di aliran Sungai Serayu, Jawa Tengah, di tempat yang berbeda.
"Pas lihat lagi tersangka, ya kesal saja, gereget ingin nendang. Tapi, enggak bisa karena dilarang kan sama petugas," katanya.
Rekonstruksi tersebut, menurut Saefudin, sangat sesuai dengan kejadian.
Bahkan, baju yang dikenakannya saat rekonstruksi harus baju yang digunakan saat membantu korban.
"Ini saya juga terpaksa menggunakan baju ini lagi, padahal sudah enggak mau pakai baju ini lagi, suka keinget-inget kejadian itu," ujarnya.
Saefudin pun menunjukkan di baju biru yang dikenakannya masih terdapat bercak darah.
"Ini, ini masih kelihatan bekas darah," katanya.
Selain itu, kata Saefudin, kegiatannya juga menjadi terganggu karena harus bolak-balik memberikan keterangan kepada yang berwenang.
"Saya kan kerja, memang tidak apa-apa, majikan mendukung saya untuk itu. Tapi kan enggak enak, jadi sering bolos," katanya.
Baca juga: Reka Adegan 20 Menit Mencekam, 3 Oknum TNI Buang Tubuh Salsa dan Handi ke Sungai dari Atas Jembatan
Diborgol
Saat rekonstruksi, tiga oknum TNI AD itu disoraki warga.Reka adegan tersebut berlangsung cepat, sekitar 10 menit. Dalam reka adegan, terdapat 5 adegan yang dilakukan. Ketiganya memakai seragam tahanan, tangan mereka diborgol, dan dikawal ketat polisi militer.
Kolonel P disebut-sebut menjadi otak jenazah Salsa dan Handi dibuang ke Sungai Serayu.
Saat rekonstruksi, dia tampak mengenakan kalung bertuliskan tersangka 1. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut anak buahnya itu jadi otak pelaku buang jasad Salsa dan Handi ke Sungai Serayu.
"Kami akhirnya bisa mengkonfrontir, tiga-tiganya bahkan dalam satu pemeriksaan. Dan memang yang menjadi inisiator dan sekaligus pemberi perintah untuk tindakan yang masuk dalam beberapa pasal termasuk pembunuhan berencana ini adalah Kolonel P," kata Jenderal Andika Perkasa, dikutip dari Kompas TV, Senin (3/1/2022).(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ibu Salsabila Terus Teteskan Air Mata Saksikan Rekonstruksi Tabrakan Nagreg, Sedikit Kasihani Pelaku dan Masih Ingat Wajah Pelaku Tabrak Lari Nagreg, Saefudin Kesal Ingin Tendang 3 Oknum Anggota TNI