ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pihak Gubernur Edy Rahmayadi Bantah Jewer Telinga Coki: Itu Dipegang Lalu Dia Menghindar

Pengacara Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan kliennya tidak menjewer biliar Khairuddin Aritonang alias Choki, beberapa waktu lalu.

Editor: Claudia Noventa
Tribun-Papua.com/Tribun Network
Pelatih tim biliar PON Sumut Khairuddin Aritonang dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pengacara Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Junirwan Kurnia mengatakan kliennya tidak menjewer biliar Khairuddin Aritonang alias Choki, beberapa waktu lalu.

Junirwan menuding ada pihak tertentu yang sengaja menunggangi kasus jeweran ini dan mengarah ke ranah politik.

"Bagi pihak-pihak tertentu, tolong tahan dulu syahwat politik dan ego terhadap penghakiman kepada klien kami," kata Junirwan di kantornya di Medan, Rabu (5/1/2022).

Baca juga: Oknum Polisi Dilaporakan Warga Bandar Lampung, Diduga Gelapkan Sepeda Motor

Baca juga: Bawa Ganja dari Negara Tetangga PNG, Pria 26 Tahun Dijerat 5 Tahun Penjara

Dia juga meminta masyarakat untuk lebih jernih memandang substansi dari masalah ini.

Menurutnya, pada acara pemberian tali asih kepada atlet dan pelatih berprestasi di PON XX Papua beberapa hari lalu, Edy Rahmayadi berdiri dan berbicara di depan sebagai gubernur sekaligus pembina para atlet dan pelatih.

"Beliau berdiri di situ, berbicara (tentang) pengarahan untuk atlet Sumut. Bukan semata-mata karena hal lain. Atlet dan pelatih yang datang juga karena senang mendapat bonus," sebutnya.

Ketika seorang pembina memberikan nasihat, maka sudah sepatutnya didengar. Seharusnya Choki sudah paham, dia dipanggil ke depan karena apa.

"Makanya klien kami heran, kenapa akhirnya berakhir seperti ini," sebutnya.

Junirwan juga menekankan agar jangan melihat pada konteks tidak tepuk tangannya secara harafiah. Tapi lihatlah pada hakikatnya secara keseluruhan.

Ia menjelaskan Edy Rahmayadi tidak menjewer telinga. Telinganya hanya dipegang setelah menepuk pundak Choki.

Baca juga: Kronologi Tukang Tato di Bandung Lakukan Pemerasan dan Penganiayaan, Korban Ditahan selama 1 Jam

"Telinganya itu dipegang lalu dia menghindar dan dia turun langsung. Jadi tidak benar itu dijewer. Jadi dipegang telinga dan pundaknya itu tanda kasih sayang sebagai pembina kepada pelatih dan atlet," jelasnya

Jurnirwan melanjutkan, pelatih Choki diminta maju untuk berdiri di dekat Edy. Choki pun diberi microfon untuk diajak berdialog.

Dalam situasi tersebut, kata Jurniawan, posisi Edy Rahmayadi sebagai pembina para atlet.

"Bonus dia juga dikasih. Tiap bulan juga dapat honor Rp 6 juta per bulan. Jadi jangan bilang tidak ada kontribusi Edy di olahraga. Justru dengan laporan dia (Choki) itu, kita yang tersinggung. Seharusnya kan saling menyayangi," sebutnya.

Untuk itu ia berharap publik dapat berpikir lebih jernih untuk melihat kasus ini dan memahami substansi permasalahan ini lebih dalam.

(*)

Berita Daerah Lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Edy Rahmayadi Bantah Jewer Pelatih Biliar, Pengacara: Itu Bentuk Kasih Sayang"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved