ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sejarah G30S PKI

Pierre Tendean, Ajudan Jenderal AH Nasution yang Setia Sampai Mati

Pierre menunjukkan kesetiaannya kepada Sang Jenderal AH Nasution yang telah berhasil melarikan diri saat peristiwa penculikan oleh Cakrabirawa.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Pierre Andries Tendean 

Padahal ayahnya, yaitu Aurelius Lamer (AL) Tendean, merupakan seorang dokter dan psikiater di sebuah rumah sakit jiwa di Magelang, Jawa Tengah, dan menginginkan Pierre meneruskan tugasnya.

Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur DOK. (Shutterstock)
Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur DOK. (Shutterstock) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

"Dia orang kaya pada zaman itu dan orang kaya bisa melakukan apa sajalah dengan kekuasaan uang. Bapakmu yang istilahnya dokter yang masih jarang saat itu," kata Abie.

Walaupun begitu, sebelumnya demi mengikuti keinginan orangtua, putra kedua dari tiga bersaudara itu pun sempat mengikuti tes di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB).

Abie mengatakan, selama menjadi taruna di akademi militer, Pierre juga bukan sekali-dua kali ditanya oleh kawan-kawannya.

Baca juga: Pemberontakan PKI di Madiun 1948 dan Akar Masalahnya

"Pierre, kamu orang kaya, ngapain kamu berdarah-darah dan berlumur-lumur di sini?' Tapi saya menemukan jawaban Pierre dari Pak Supardan (alm), dia bilang, 'Selama ini keluarga saya dapat banyak dari negara, sekarang saatnya saya milik negara. Mau apa kamu?," ujar Abie menirukan.

Robert Wagner dari Bumi Panorama

Wajah indo Pierre yang rupawan rupanya membuat dirinya mendapatkan julukan dari kawan-kawannya selama melaksanakan pendidikan di akademi militer.

Pierre mendapat julukan sebagai Robert Wagner dari Bumi Panorama.

Robert Wagner adalah seorang aktor dari Amerika Serikat. Selain itu, Pierre juga mendapat julukan "patona" dari para seniornya di akademi berkat wajahnya yang tampan itu.

Dengan tinggi 171 cm, Pierre juga kerap kali menjadi andalan tim olahraga basket, voli, dan tenis.

Pada tahun ketiga di akademi, Pierre terpilih sebagai komandan batalyon korps taruna remaja.

Kemudian pada tahun 1961, Pierre pun berhasil menjadi salah satu dari 144 orang sersan mayor yang dilantik menjadi letnan dua.

Saat itu juga bertepatan dengan digaungkannya Operasi Trikomando Rakyat (Trikora) oleh Presiden Soekarno untuk membebaskan Irian Barat kembali ke wilayah Idonesia.

Baca juga: Marhaenisme Itu Ditemukan Soekarno Saat Bersepeda

Sebagai letnan dua, Pierre pun menunaikan tugas pertama di Kodam I Bukit Barisan Sumatera Utara.

Di penugasan pertama inilah, Pierre bertemu dengan sang kekasih yang gagal dipinangnya, Rukmini Chamim.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved