Covid 19
Ahli Biokimia dan Biologi Molekuler Uncen Ajak Masyarakat untuk Ikuti Vaksin Booster
Dr Hendrikus MB Bolly Msi SPBS FICS AIFO mengajak masyarakat Papua, agar dapat mengikuti vaksin booster.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Ahli Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih (Uncen), Dr Hendrikus MB Bolly Msi SPBS FICS AIFO mengajak masyarakat Papua, agar dapat mengikuti vaksin booster.
Hal itu diutarakannya kepada Tribun-Papua.com Rabu (12/1/2022), sebagai tanggapan atas pertanyaan sejauh mana efektivitas vaksin booster.
Baca juga: Ahli Biologi Molekuler Uncen Sebut Omicron Hanya Miliki Gejala Flu Biasa
"Tentu, apabila Pemerintah sudah mengimbau untuk melaksanakan vaksin tambahan atau booster maka, itu pasti sudah menjadi suatu kebutuhan dan melewati berbagai kajian," jelasnya.
Dikatakannya, masyarakat tak perlu khawatir dan cemas berlebihan terkait vaksin booster atau vaksin tambahan, karena hal itu sesuatu yang baik sebagai bentuk pertahanan diri terhadap virus.
"Karena pada prinsipnya dengan pemberian vaksin itu, ialah mengaktivasi kemampuan atau daya tahan (imun) sesorang, secara alami apapun virus yang masuk, termasuk virus yang telah bermutasi," jelas Hendrikus.
Sejauh ini, disampaikan Hendrikus, pemberian vaksin booster berguna untuk setiap individu memiliki kapabilitas ataupun kemampuan untuk bisa melawan virus yang telah bermutasi.
"Kalau saya secara pribadi, melihatnya sebenarnya vaksin booster ini memberika stimulus bagi tubuh agar bisa secara alami kemampuan untuk melawan virus, saat masuk ke dalam tubuh," paparnya.
Baca juga: Menkes: Jangan Takut Omicron,Ini 17 Aplikasi Resmi Telemedicine Omicron
Dirinya juga sangat mendukung program pemerintah terkait pelaksanaan vaksin booster, asalkan pengawasannya tetap dilakukan.
"Kalau arahan nasional terkait penyesuaian vaksinasi dengan tahap 1 dan 2, memang saya belum mengetahui, tetapi WHO mengatakan boleh melaksanakan vaksinasi booster dengan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksinasi tahap 1 dan 2," jelas Hendrikus.
Sekadar diketahui, mulai 12 Januari 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan program penyuntikan dosis ketiga atau booster vaksin Covid-19.
Baca juga: Aset Tommy Soeharto Senilai Rp 2,45 Triliun Dilelang hingga Rabu Siang, Berikut Rinciaannya
Adapun booster vaksin Covid-19 akan diberikan kepada warga negara berusia 18 tahun ke atas, sesuai standar World Health Organization (WHO).
Vaksin ini akan diberikan enam bulan setelah dosis kedua disuntikkan.
Booster akan dilaksanakan pada daerah yang telah menyuntikkan dosis pertama vaksin Covid-19 sebanyak 70% dari target penduduk dan 60% dosis kedua.
Saat ini, ada 244 kabupaten atau kota yang sudah memenuhi syarat ini termasuk Jakarta, Depok, dan Bekasi. (*)