Menkes: Jangan Takut Omicron,Ini 17 Aplikasi Resmi Telemedicine Omicron
Kemenkes menyebut kebanyakan dari yang terinfeksi Omicron sudah divaksinasi lengkap, dosis dua.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Thamzil Thahir
JAKARTA, TRIBUN-PAPUA.COM — Pemerintah meyakini varian baru flu Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) bisa teratasi, Masyarakat diminta tak merisaukan Omicron, varian baru virus COVID-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (57 tahun) menyarankan pasien dirawat di rumah saja, minum vitamin, dan konsultasi dokter melalui aplikasi chat.
Kemenkes sudah menunjuk 17 aplikasi telemedicine untuk membantu konsultasi pasien terpapar dari rumah.
Langkah meyakinkan lainnya, Kemenkes tengah merekomendasikan perubahan peraturan penatalaksanaan pasien COVID-19 termasuk menyertakan penggunaan obat monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien COVID-19 gejala ringan.
Pemerintah yakin gelombang kenaikan kasus akibat Omicron akan cepat dikendalikan.
''Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron, jangan panik, kita sudah menyiapkan diri dengan baik. Pengalaman menunjukkan walaupun naiknya cepat, tapi gelombang Omicron ini turunnya juga cepat. Yang penting jaga prokes, disiplin melakukan surveilans dan percepat vaksinasi,’ ujarnya ujarnya seperti dilansir situs resmi kemenkes, Selasa (11/1/2022).
Dia menyebutkan dari 414 pasien Omicron per awal pekan ini, hanya gejala ringan, tak bergejala dan tak membutuhkan perawatan serius di fasilitas kesehatan, seperti varian delta.
Pernyataan kemenkes ini menyusul penambahan total kasus konfirmasi Omicron hingga Sabtu (8/1/2022) sebanyak 414 orang.
Dari 414 orang ini, sebanyak 31 orang adalah transmisi lokal.
Sisanya traveler dari luar negeri.
Ada penambahan 75 orang akhir pekan lalu.
Selama Desember 2021, kasus konfirmasi Omicron 136 orang.
Di pekan pertama tahun 2022 ada 278 kasus.
Kemenkes menyebut kebanyakan dari yang terinfeksi Omicron sudah divaksinasi lengkap, dosis dua.
Menkes merinci dari total 414 kasus terkonfirmasi Omicron, 99% gejalanya ringan dan tanpa gejala.