Pengakuan Nakes yang Suntik Vaksin Kosong ke Siswi SD: Saya Mohon Maaf
Ketua IDI Sumut, dr. Ramlan Sitompul SpTHT-KL (K) menyesalkan terkait seorang tenaga kesehatan (nakes) diduga memberikan vaksin kosong ke siswa SD.
TRIBUN-PAPUA.COM - Ketua IDI Sumut, dr. Ramlan Sitompul SpTHT-KL (K) menyesalkan terkait seorang tenaga kesehatan (nakes) diduga memberikan vaksin kosong kepada anak di sekolah dasar di daerah Belawan.
Tepatnya di sekolah dasar di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Martubung, Kecamatan Labuhan Deli, Medan.
Hal tersebut diungkapkannya ketika konferensi pers di aula Mapolres Pelabuhan Belawan pada Jumat (21/1/2022) sore.
Saat itu terungkap bahwa vaksinasi itu diinisiasi oleh Polres Pelabuhan Belawan dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB dengan peserta 500 anak namun baru tercapai 460 anak.
Baca juga: Tersinggung Diancam akan Dibunuh, Seorang Anak Menghabisi Nyawa Ayahnya dengan Kayu Bakar
Baca juga: Pakai Uang Perusahaan untuk Judi Online, Pria Ini Pura-pura Jadi Korban Begal tapi Dicurigai Polisi
Di hadapan wartawan, dr. Ramlan Sitompul SpTHT-KL (K) mengatakan, pihaknya mendapat informasi ada video yang beredar tentang petugas kesehatan dalam hal ini dokter melakukan vaksinasi di salah satu sekolah di Kota Medan.
Setelah melihat itu, pihaknya berdiskusi dengan IDI wilayah serta berkomunikasi dengan Polda Sumut.
"Kami dari pengurus wilayah sangat menyesalkan terjadinya kejadian seperti itu. Kami sudah melihat dan sekilas mempelajari bahwa dari video yang kita lihat itu ada hal-hal yang tidak semestinya terjadi seperti itu," katanya.
Untuk itu, sesuai dengan standar yang ada di profesi kedokteran pihaknya akan melakukan juga pendalaman.
"Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap teman-teman sejawat kami yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan standar pada vaksinasi tersebut karena itu merugikan," katanya.
Baca juga: Tenaga Honorer akan Dihapus pada 2023, tapi akan Diprioritaskan untuk Pengangkatan CPNS
Minta maaf
Saat itu, Ramlan meminta agar dr TGA, petugas vaksinator yang menyuntik anak dengan suntikan diduga kosong itu untuk memberikan pernyataan. Saat itu, dia duduk berdampingan dengan perawat W.
Dengan pengeras suara dia menyampaikan permintaan maaf.
"Kepada pihak Polri, masyarakat, IDI Sumut dan IDI Medan saya mohon maaf atas kesilapan yang saya perbuat ini," katanya.
Sementara Ketua IDI Kota Medan, dr Wijaya Juwana mengatakan bahwa pihaknya mendukung vaksinasi.
Dikatakannya, niat baik untuk menuntaskan pandemi, jangan sampai terabaikan dengan adanya sedikit kekurangan pada pelaksanaan vaksinasi apalagi dengan jumlah peserta vaksinasi yang cukup banyak.