ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Mencari Pengganti Klemen Tinal

Survei LSI: 73,7 Persen Warga Papua Inginkan Wagub dari Kalangan Sipil, Kenius Kogoya Populer

Ketua DPD Hanura dan juga menjabat sebagai Sekretaris umum KONI Papua Kenius Kogoya menjadi pilihan yang terbanyak untuk menduduki posisi Wagub Papua.

TribunPapua.com/Roy_Ratumakin/grafis
ILUSTRASI _ Siapa pendamping Lukas Enembe selanjutnya, pascameninggalnya Klemen Tinal. Ada wacana Plt Wagub akan ditentukan koalisi parpol dan opsi penunjukan plt dari kemendagri. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Laboratorium Suara Indonesia (LSI) menyebut 73,7 persen warga Papua menginginkan sosok Wakil Gubernur pengganti almarhum Klemen Tinal, adalah berasal dari kalangan sipil.

Sementara, bukan kalangan sipil atau kalangan pensiunan anggota Polri/TNI sebanyak 4,7 persen.

Figur ini, menyusul penelitian LSI dengan jajak Suara di Papua, dengan metode survei kepada masyarakat Papua yang menjadi responden.

Tujuannya, menangkap preferensi dan suara masyarakat tentang sosok Wakil Gubernur Papua yang paling diharapkan. 

Baca juga: Lekagak Telenggen, Komandan KKB Sekaligus Inisiator Sejumlah Penembakan di Papua

Diketahui, kursi jabatan Wakil Gubernur Papua hingga kini masih kosong, sejak meninggalnya Klemen Tinal akibat sakit di RS Abdi Waluyo Jakarta, pada 21 Mei 2021.

Setelahnya, terjadi polemik di koalisi Papua Bangkit, untuk mencari pengganti orang nomor dua di lingkungan Pemprov Papua tersebut.

Meski koalisi Papua Bangkit yang terdiri dari 10 parpol pengusung Lukas dan Klemen berhak memilih figur pengganti, namun suara masyarakat Papua tidak boleh dikesampingkan, sebagai konstituen.

Adapun LSI mengunakan metode survei kepada Masyarakat Papua yang terpilih 1226 orang, dan tersebar rata di 29 Kabupaten dan satu kota, dengan populasi DPT Pilpres 2019 sejumlah 3,5 juta pemilih.

Baca juga: Firasat Keluarga Korban Pembakaran Double O Sorong: Fikram Conoras Mengeluh ke Ibu Tak Bisa Tidur

Hasilnya, sebanyak 76,8 persen masyarakat Papua menginginkan agar Wakil Gubernur Papua segera ditentukan dan dilantik, dengan alasan pelayanan masyarakat di Papua lebih optimal.

"(sementara) sebanyak 15,6 persen tidak peduli dengan posisi Wakil Gubernur Papua, sedangkan 7,6 persen tidak menjawab," ujar Direktur Eksekutive Laboratorium Suara Indonesia (LSI) Albertus Dino dalam keterangannya, Senin (31/1/22). 

LUKMEN - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe - Klemen Tinal (Lukmen) dalam sebuah kampanye menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Papua, 2018.
LUKMEN - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe - Klemen Tinal (Lukmen) dalam sebuah kampanye menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Papua, 2018. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Kemudian, sebanyak 10,4 persen responden tidak mempermasalahkan latar belakang Wakil Gubernur Papua, dan sebanyak 11,2 persen tidak menjawab.

LS lalu menemukan, 86,2 persen warga Papua menginginkan Wakil Gubernur harus putra asli dari kabupaten dan kota yang ada di Bumi Cenderawasih.

Baca juga: Anggota Koalisi Berebut Kursi Bekas Klemen Tinal, Airlangga: Hanya Golkar yang Berhak

Sebanyak 7,2  persen tidak mempersoalkan putra asli dari Papua. Sementara sebanyak 6,6 persen tidak menjawab.

Hasil penelitian juga menemukan sebanyak 69,8 Wagub Papua harus dari kalangan muda Papua, sedangkan 22,6 persen tidak harus dari kalangan muda Papua, dan sebanyak 7,6 tidak menjawab.

"Selain itu, sosok Wakil Gubernur Papua yang diinginkan masyarakat Papua dari hasil survei sebanyak 90,4 persen harus merupakan figur pemimpin daerah yang merakyat, kemudian sebanyak 89,7 persen masyarakat Papua memiliki kompetensi kepemimpinan organisasi dan pemerintahan, dikenal," papar Albertus.

ia melanjutkan, sebanyak 87,4 persen masyarakat menginginkan Wakil Gubernur yang mengenal rakyat, berkomitmen kebangsaan untuk menjaga keutuhan kedaulatan NKRI, dan memiliki wawasan Nusantara untuk menyatukan masyarakat Papua.

PENGGANTI KLEMEN TINAL - Ketua DPD Partai Hanura Kenius Kogoya menyatakan diri siap duduki kursi Wakil Gubernur Papua, sepeninggalan Klemen Tinal. Hal ini diungkapkan di Kota Jayapura, Jumat (2/7/2021).
PENGGANTI KLEMEN TINAL - Ketua DPD Partai Hanura Kenius Kogoya menyatakan diri siap duduki kursi Wakil Gubernur Papua, sepeninggalan Klemen Tinal. Hal ini diungkapkan di Kota Jayapura, Jumat (2/7/2021). (Tribun-Papua.com/Calvin Louis Erari)

Kenius Kogoya Populer

Hasil survei juga menunjukkan, preferensi Masyarakat Papua yang diminta memilih nama-nama paling tepat dan sangat membantu Gubernur Lukas Enembe untuk menduduki posisi jabatan Gubernur. 

"Pertanyaan terbuka, maka nama Ketua DPD Hanura dan juga menjabat sebagai Sekretaris umum KONI Papua Kenius Kogoya menjadi pilihan yang terbanyak untuk menduduki posisi Wagub Papua, dan dipilih sebanyak 34,8 persen," ujar Albertus. 

3 Prajurit Gugur di Puncak Papua, Panglima TNI: Tidak Ada Provokasi, Justru Kami yang Diserang

Selain itu, Wakil Ketua DPRP Papua Yunus Wonda dipilih sebanyak 12,3 persen, dan adik almarhum Klemen Tinal, Fernando Yansen Tinal yang berstatus anggota DPRP Papua, dipilih sebanyak 8,2 persen.

Menyusul nama Paskalis Kossay (kader Golkar) 7,3 persen, Ones Pahabol (mantan Bupati Yahukimo/kader Golkar).

Selanjutnya, Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom dipilih sebanyak 7,1 persen, dan Paulus Waterpauw (Deputi BNPP) 5,3 persen.

Lalu nama John Tabo yang kini menjabat Bupati Mamberamo Raya dipilih sebanyak 4,6 persen, sedangkan yang tidak menjawab sebanyak  20,4 persen.

Menurut survei LSI, tingginya keterpilihan Kenius Kogoya sebanyak 34,8 persen lantaran dia masih muda, berpengalaman dan putra asli Papua.

"Kenius Kogoya itu masih muda, punya banyak pengalaman, dan asli Papua. Sementara tokoh-tokoh yang lain, ada juga  yang dari Papua Barat," kata Albertus.

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin berujar, kursi Wakil Gubernur Papua jangan dibiarkan kosong, tetapi harus segera diisi.

Baca juga: Koalisi Diminta Sepakat Usulkan Nama Cawagub Papua, Rakyat dan Pemuda Ancam Demo

Hal itu sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

"Jangan biarkan kursi Wagub Papua kosong. Karena bagaimanapun, Gubernur butuh wakilnya tuk menjalankan tugas yang sangat berat di Papua," kata Ujang, melansir wartaekonomi.co.id, Senin (31/1/22).

Menurut Ujang, apabila putra daerah yang terbaik dan bisa berbicara dalam bingaki NKRI, maka bisa diusulkan.

"Terpenting mampu bersama-sama Gubernur untuk bangun Papua," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved