ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

Profil Bahlil Lahadalia, Pengusaha Papua yang Sukses Jadi Menteri Investasi dan ESDM Ad Interim

Bahlil memang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat baik. Dia dapat melihat peluang besar yang ada di tanah kelahiran di Timur Indonesia.

Istimewa
Bahlil Lahadalia baru saja ditunjuk Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri ESDM ad interim menggantikan Arifin Tasrif yang tengah dirawat karena positif Covid-19. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ad interim.

Atas semua itu, Bahlil mengisi posisi Arifin Tasrif untuk sementara waktu.

Surat keputusan yang menyatakan Bahlil sebagai Menteri ESDM ad interim dilakukan telah terbit pada Kamis (3/2/2022).

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan, penunjukkan Menteri ESDM ad interim sepenuhnya adalah kewenangan dan prerogatif Presiden.

Baca juga: Bahlil Lahadalia, Anak Jayapura yang Gerilya Jualan Kue, Sopir Angkot hingga Jadi Menteri

"Jadi presiden lah yang memiliki kedaulatan untuk menunjuk. Siapapun dianggap Presiden cakap dan pantas untuk mengisi jabatan. Toh jabatan ini sifatnya sementara mengisi kekosongan karena pak Arifin sedang jalani perawatan dalam rangka pemulihan untuk Covid-19," papar Eddy.

Calon kuat pengganti sementara Arifin adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengingat Kementerian ESDM berada di bawah koordinasi Kemenko Marves.

Selain itu, Luhut pernah diminta Presiden Jokowi untuk sementara menggantikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang positif terpapar Covid-19.

Namun, alih-alih memilih Luhut, Presiden Jokowi malah menunjuk Menteri Investasi/Kepala BPKM Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM ad interim.

Lantas apa dasar Presiden Jokowi memilih Bahlil ketimbang Luhut?

Kemampuan Bahlil dalam mengelola sektor energi membuatnya berkesempatan menjadi Menteri ESDM ad interim.

Selain itu, dia masih berasal dari internal kementerian yang dikoordinatori oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi.

Siapa sebenarnya Bahlil Lahadalia?

Bahlil Lahadalia lahir pada 7 Agustus 1976 di Maluku Utara. Dia berhasil menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua dan Universitas Cendrawasih di Jayapura dan dinyatakan layak menyandang gelar master atau S2.

Dilansir dari laman resmi BKPM, Bahlil dikenal sebagai mahasiswa yang sangat aktif.

Dia pernah menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang membawanya ke posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.

Berkat prestasinya yang luar biasanya, namanya tercatat dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat pada 2003.

Baca juga: Ini Jumlah Harta Kekayaan Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM ad Interim

Setelah berhasil menoreh beragam prestasi dan pengalaman dalam organisasi bahkan memiliki pekerjaan dengan gaji yang tinggi, Bahlil pernah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan dan menjalankan perusahaan yang dia bangun sendiri.

Meski begitu, ternyata keputusan tersebut adalah awal kesuksesan pria asal Maluku ini.

Bahlil memang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat baik. Dia dapat melihat peluang besar yang ada di tanah kelahiran di Timur Indonesia.

Melihat begitu melimpahnya sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua, Bahlil Lahadalia mengambil kesempatan dengan membuka usaha.

Berkat kegigihannya, dia kini memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai perusahaan induk. Pada 2015, Bahlil Lahadalia menjadi HIPMI periode 2015-2019.

Bahlil bertugas untuk mengarahkan delegasi delegasi bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018 (HIPMI-Europe Trade Mission 2018).

Puncak kariernya tentu saja ketika dia dipercaya Presiden Jokowi untuk memegang jabatan penting sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Bahkan, hari ini dia resmi menjabat sebagai Menteri ESDM Ad Interim.

Begitu banyaknya prestasi dan pengalaman yang raih Bahlil Lahadalia, tak heran jika sosoknya terpilih sebagai orang yang berpengaruh di Indonesia saat ini.

Sepak Terjang

1. Pengusaha

Sebelum masuk ke jajaran pemerintahan, Bahlil dikenal sebagai seorang pengusaha.

Dia dikenal memiliki sejumlah perusahaan dalam berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.

Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku, 7 Agustus 1976 itu merupakan pemilik PT Rifa Capital Holding Company dari 10 perusahan lain.

Baca juga: Geser Luhut, Presiden Jokowi Tunjuk Anak Jayapura Jadi Menteri ESDM

Bahlil juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Ia bergabung dengan Hipmi sejak tahun 2003. Selama 2015-2019, Bahlil bahkan menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019.

2. Sopir angkot hingga pedagang kue

Bahlil meniti kariernya dari nol. Sebelum namanya besar di dunia bisnis, ia berjuang hidup dengan berdagang kue hingga menjadi sopir angkutan umum.

Ayah Bahlil dahulu berprofesi sebagai kuli bangunan.

Sementara, sang ibu ikut bekerja membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang cuci.

Sejak sekolah dasar Bahlil turut membantu perekonomian keluarga. Ia menjual kue di sekolah.

Hal ini dilakukan demi membeli sepatu dan membiayai sekolah.

Saat masih bersekolah di tingkat menengah pertama, Bahlil sempat menjadi kondektur. Di tingkat menengah atas, ia pernah jadi sopir angkot.

Perjuangan Bahlil pun membuahkan hasil.

Lepas sekolah, ia melanjutkan pendidikan tinggi dengan berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.

Semasa kuliah Bahlil aktif dalam keorganisasian mahasiswa. Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Baca juga: Bahlil: Tidak Mungkin Kaya dengan Menjadi Karyawan atau ASN

Selesai kuliah, Bahlil sempat menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo.

Seiring berjalannya waktu, Bahlil dan teman-teman mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT.

Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur wilayah konsultan tersebut di Papua dan memimpin 70 orang karyawan.

3. Dekat dengan Jokowi

Sebelum menjabat Kepala BKPM, Bahlil sudah dikenal dekat dengan Jokowi.

Jokowi kerap memanggil Bahlil dengan sebutan "adinda".

Hal itu terjadi salah satunya ketika Bahlil dan Jokowi bertemu di Musyawarah Nasional Hipmi XVI di Jakarta, Senin (16/9/2019) lalu.

Saat Pilpres 2019 lalu Bahlil menyatakan dukungannya ke Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Bahkan, Bahlil juga bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved