ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Budaya Papua

IKKB Merauke Sukseskan Ritual Masuk Minta Mansar Biak kepada Puteri Jamer

Ikatan Kerukunan Keluarga Biak (IKKB) di Kabupaten Merauke terus melestarikan adat peminangan Biak ditanah rantau bumi Anim Ha, Kabupaten Merauke.

Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Hidayatillah
Ritual pengikatan oleh tokoh adat Biak dalam acara masuk minta, Senin (7/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hidayatillah

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Ikatan Kerukunan Keluarga Biak (IKKB) di Kabupaten Merauke terus melestarikan adat peminangan Biak ditanah rantau bumi Anim Ha, Papua.

Seperti hari ini, IKKB mengantarkan seorang anak laki-laki (Mansar) Biak, Ricky Sarawan untuk meminang pujaan hatinya yang merupakan puteri Jawa Merauke (Jamer) campuran Makassar, Yuni anak dari Bapak Aziz di Gang Mandala Spadem Merauke, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Ingin Lestarikan Budaya, IKKB Libatkan 15 Siswa Dalam Adat Peminangan

Rombongan bertolak dari Jalan Martadinata, PGT, hingga Mandala Spadem berjalan kaki membawa bendera, piring gantung, gelang putih, pinang, uang, dan berbagai kelengkapan meminang. Diiringi musik akustik dan lagu-lagu.

Kala kedua keluarga besar bersua yakni Sarawan dan Aziz dikediaman keluarga perempuan, prosesi meminang dimulai dengan ritual pengikatan oleh tokoh adat Biak.

Ikatan Kerukunan Keluarga Biak (IKKB) di Kabupaten Merauke terus melestarikan adat peminangan Biak ditanah rantau bumi Anim Ha, Kabupaten Merauke, Papua.
Ikatan Kerukunan Keluarga Biak (IKKB) di Kabupaten Merauke terus melestarikan adat peminangan Biak ditanah rantau bumi Anim Ha, Kabupaten Merauke, Papua. (Tribun-Papua.com/Hidayatillah)

Ketua adat Biak di Merauke, Serigus Womsiwor kepada Tribun-Papua.com mengatakan, ritual turun temurun yang dilakukan orang tua adat Biak terus dipraktekkan. Salah satunya saat masuk minta (anak laki-laki hendak mempersunting anak perempuan).

"Hubungan muda-mudi sebelum melangsungkan pernikahan, sebelumnya pihak laki-laki mengantarkan mas kawin. Kami sangat berterima kasih kepada keluarga Aziz, proses adat yang memiliki kesakralan ini bisa terlaksana luarbiasa," tutur Sergius. 

Baca juga: Angkat Budaya Papua, Jhon Gobay: Siapkan Paket Tour Wisata Festival Budaya Seluruh Papua

Dikatakan, orang Biak perantauan di Merauke memiliki niat baik membangun daerah juga mengikat erat kekeluargaan.

Bahkan, Sergius merekomendasikan 30 siswa SMA Negeri 1 Merauke dari suku Biak ikut terlibat dalam ritual adat peminangan tersebut sebagai tambahan ilmu muatan lokal sekolah.

"Kami libatkan 15 siswa putera dan 15 siswa puteri SMANSA dalam rangka pelestarian budaya. Harapannya, mereka mengerti budaya Biak walaupun lahir di tanah rantau. Saya melihat ini kesempatan bagi anak-anak mengikuti prosesnya sehingga mengerti," tandas Womsiwor.

Sementara itu, pengurus IKKB Merauke, Obet  Rumrar mengungkapkan, ada puluhan piring gantung yang digunakan untuk proses peminangan.

"Proses ini sebagai tanda ikat. Setelah itu, dua keluarga akan duduk diskusi kira-kira kaoan siap menikahkan secara pemerintah dan agama," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved