ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kisah di Balik Tes MotoGP Mandalika: Warga Nonton dari Bukit hingga Pebalap Datangi Konter Pulsa

anyak cerita terkait tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Editor: Claudia Noventa
Dok. Rian/Istimewa via Tribun Lombok
Potret juara dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo saat membeli SIM Card di konter masyarakat lokal Kuta Mandalika pada Selasa, (8/2/2022). 

Terdapat 69 marshal baru yang direkrut, ditambah 51 orang dari anggota Brimob, dan 20 orang dari Badan SAR Nasional (Basarnas).

Proses rekrutmen warga lokal melibatkan komunitas otomotif NTB dan Karang Taruna Kecamatan Pujut. Sedangkan, anggota Brimob dan Basarnas direkrut untuk bertugas sebagai radioman.

Para warga itu telah mengikuti pelatihan yang diadakan Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC) bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat dan NTB selaku instruktur pelatihan.

Mengenai pelatihan marshal, pihak ITDC telah memberikan pelatihan dalam kelas, praktik di lapangan, dan pembagian pos, serta mengikuti simulasi balap MotoGP dilaksanakan pada Kamis (10/2/2022).

Porsi pelatihan tambahan diberikan khusus untuk marshal baru, Brimob, dan Karang Taruna.

Baca juga: Valentino Rossi Pensiun dari MotoGP, Begini Reaksi Quartararo hingga Vinales

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria menuturkan, pemenuhan kebutuhan marshal berkualitas merupakan hal krusial dalam penyelenggaraan sebuah event balap.

"Oleh karena itu, di bawah koordinasi IMI Pusat dan IMI NTB secara bersama-sama juga telah memberikan pelatihan guna meningkatkan kemampuan marshal yang kami rekrut," tandasnya dalam keterangan tertulis, Kamis.

Tak hanya tes pramusim saja, ratusan marshal ini juga disiapkan untuk gelaran utama balap MotoGP pada 18-20 Maret 2022.

4. Sistem bubble dipertanyakan

Tes pramusim MotoGP ini menggunakan sistem bubble, yang mana para pebalap dan kru berada dalam “gelembung” dan hanya akan bertemu dengan sesama panitia.

"Aktivitas juga terbatas, hanya hotel ke sirkuit saja dan sebaliknya. Mereka tidak akan bisa berjumpa dengan siapa pun kecuali yang ada dalam gelembung (bubble)," terang Wakil Direktur MGPA Cahyadi Wanda, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (11/2/2022).

Namun, sejumlah warga menyoroti penerapan sistem bubble ini lantaran para pebalap bisa berinteraksi dengan warga lokal.

Menanggapi hal tersebut, Director Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer menyampaikan bahwa pebalap dan kru yang keluyuran di Lombok didampingi satu personel BNPB dan panitia.

Interaksi antara pebalap dan penduduk lokal pun diawasi ketat. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Satgas Covid-19, Kementerian Kesehatan, dan BNPB.

"Kami juga berusaha memperkuat sistem bubble ini untuk mendampingi perjalanan setiap kru dan pebalap yang berjumlah 526 orang," sebutnya dalam konferensi pers, Rabu (9/2/2022).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved